Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia: Apa, Mengapa, dan Kapan Terjadinya Tahun 2024?
BMKG merilis penjelasan mengenai Hari Tanpa Bayangan yang juga akan terjadi di tahun ini. Simak penjelasannya.
PORTAL BONTANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis penjelasan tentang fenomena alam yang dikenal sebagai Hari Tanpa Bayangan.
Fenomena Hari Tanpa Bayangan terjadi saat Matahari berada di posisi paling tinggi di langit, sebuah kondisi yang dikenal sebagai Kulminasi atau Transit atau Istiwa’.
Pada saat Hari Tanpa Bayangan, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Baca Juga: 2024-sepanjang-hari-cerah">Prakiraan Cuaca Bontang, 17 Februari 2024: Sepanjang Hari Cerah
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Fenomena ini terjadi karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi Bumi.
Sehingga, posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat LU sampai 23,5 derajat LS.
Baca Juga: Gempa Bumi 3,1 M Guncang Tasikmalaya
Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.
Pada tahun ini, Matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB.
Adapun pada 21 Juni 2024 pukul 03.50 WIB Matahari berada di titik balik Utara dan pada 21 Desember 2024 pukul 16.20 WIB Matahari berada di titik balik Selatan.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kanker Sarkoma: Jenis, Gejala, dan Penyebabnya
Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.
Tampilkan SemuaJoin channel WhatsApp Portalbontang.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya
Join now