PORTAL BONTANG – Google baru saja mengajukan argumen mengejutkan dalam sidang antitrust terkait kesepakatan mesin pencari default dengan Apple.
Perusahaan itu mengusulkan agar iPhone dan iPad menggunakan mesin pencari default yang berbeda, dalam upaya melindungi kesepakatan senilai $20 miliar per tahun dengan Apple, dilansir Portalbontang.com dari 9to5mac.com.
Kesepakatan Tahunan Google dengan Apple
Setiap kali pengguna melakukan pencarian di bilah Safari, hasilnya diarahkan ke Google—kecuali pengguna mengubah pengaturan default secara manual.
Ini terjadi karena Google membayar Apple miliaran dolar setiap tahun untuk menjadi mesin pencari utama di perangkat Apple.
Kesepakatan ini sangat menguntungkan kedua belah pihak: Google mendapatkan lalu lintas besar dari pengguna Apple yang dikenal sebagai target pasar premium, sementara Apple menerima pemasukan miliaran tanpa banyak usaha.
Namun, angka ini kini berada dalam ancaman setelah pengadilan antitrust menyatakan pembayaran tersebut ilegal.
Baca Juga: 3 Fakta Tentang Basuki Hadimuljono, Sosok Misterius yang Sulit Tampil di TV dan Podcast
Departemen Kehakiman (DOJ) meminta agar pembayaran ini dilarang selama 10 tahun untuk memberikan peluang kepada mesin pencari lain.
Proposal Google: Larangan 3 Tahun dan Fleksibilitas Baru
Google setuju bahwa kesepakatannya dengan Apple akan dilarang, tetapi meminta periode larangan dipersingkat menjadi 3 tahun.
Baca Juga: PSM Makassar Terancam Pengurangan Poin Setelah Bermain dengan 12 Pemain Melawan Barito Putera
Perusahaan berargumen bahwa dunia teknologi berubah cepat, terutama dengan munculnya AI generatif seperti ChatGPT yang menawarkan pendekatan baru dalam pencarian online.
Sebagai bagian dari solusi, Google juga mengusulkan model lebih fleksibel untuk kesepakatan mesin pencari.
Salah satu idenya adalah membedakan mesin pencari default antara iPhone dan iPad, memungkinkan berbagai mesin pencari bersaing untuk setiap perangkat.
“Proposal kami memungkinkan browser tetap menawarkan Google Search sambil memberikan fleksibilitas tambahan, seperti kesepakatan berbeda untuk perangkat iPhone dan iPad serta kemampuan mengganti mesin pencari default setiap 12 bulan,” tulis Google dalam dokumen pengadilan.
Dominasi Google Tidak Pasti di Masa Depan
Meski saat ini Google memimpin industri pencarian, perusahaan berargumen bahwa posisi ini mungkin tidak bertahan lama.
Baca Juga: Heboh Video Hoax Uang Palsu di ATM BRI Gowa, Pemuda Asal Takalar Akhirnya Minta Maaf
AI generatif seperti ChatGPT telah menggantikan peran mesin pencari konvensional bagi beberapa pengguna, mengindikasikan bahwa perubahan besar bisa terjadi kapan saja.
Seperti halnya Nokia yang dulu mendominasi industri ponsel, kini Google pun harus menghadapi tantangan serupa.
Meski usulan ini memberi ruang bagi kompetisi, ide penggunaan mesin pencari berbeda di perangkat Apple dianggap sulit terwujud karena Apple selalu menjaga konsistensi pengalaman pengguna di ekosistemnya.
Meskipun Google mungkin berhasil mempersingkat periode larangan, Apple dipastikan kehilangan pemasukan besar selama beberapa tahun mendatang. ***