5 Fakta Menarik Energi Terbarukan: Solusi Minimalkan Emisi Gas Rumah Kaca!

Ilustrasi energi terbarukan yang berasal dari sumber daya alam.

Ilustrasi energi terbarukan yang berasal dari sumber daya alam.

PORTAL BONTANG – Energi terbarukan kini semakin diminati sebagai sumber energi yang berkelanjutan karena berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui.

Selain ramah lingkungan, energi terbarukan juga menekan emisi karbon, yang menjadikannya pilihan yang baik bagi keberlanjutan.

Berikut adalah beragam jenis dan sumber energi terbarukan yang berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan kita.

Baca Juga: Menko Polkam Bentuk 7 Desk Strategis Dukung Program Utama Prabowo

Mengenal Energi Terbarukan

Energi terbarukan berasal dari sumber alam yang bisa diperbarui, seperti sinar matahari dan angin, yang dapat dimanfaatkan terus-menerus.

Sementara itu, bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas adalah sumber daya yang tidak bisa diperbarui, karena butuh jutaan tahun untuk terbentuk.

Penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berbahaya, terutama karbon dioksida.

Baca Juga: Arie Rieyanthie Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami Usai Umroh, Ini 3 Kasus Serupa yang Viral di Media Sosial!

Namun, energi terbarukan memiliki emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil, menjadikannya kunci dalam mengatasi krisis iklim.

Transisi ke energi terbarukan yang juga lebih hemat biaya di berbagai negara dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak daripada bahan bakar fosil, adalah langkah strategis menuju masa depan yang lebih bersih.

Jenis-Jenis Energi Terbarukan

Baca Juga: Ironis! 11 Pegawai Komdigi Terjerat Kasus Pembinaan Judi Online Meski Menteri Meutya Hafid Tegas Perangi Aktivitas Ilegal

  1. Tenaga Surya

    Energi surya yang berasal dari sinar matahari adalah sumber daya energi yang melimpah dan bahkan dapat dimanfaatkan pada cuaca mendung.

    Setiap harinya, energi yang diserap bumi dari matahari jauh lebih besar daripada kebutuhan energi dunia saat ini.

    Tenaga surya bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti pemanasan, penerangan, dan pembangkit listrik dengan memanfaatkan panel atau cermin yang memfokuskan radiasi surya.

    Biaya pembuatan panel surya kini juga semakin terjangkau, menjadikannya opsi listrik termurah di banyak tempat.

  2. Tenaga Angin

    Energi angin memanfaatkan turbin untuk mengubah energi kinetik udara menjadi listrik.

    Teknologi ini telah digunakan selama berabad-abad, tetapi kini lebih efisien dalam menghasilkan listrik.

    Meski variasi kecepatan angin berbeda di setiap tempat, potensi energi angin cukup besar untuk memenuhi kebutuhan listrik global.

    Baca Juga: Aksi Vicky Prasetyo Gemparkan Debat Pilbup Pemalang: Nyanyi, Interupsi, hingga Selebrasi Ronaldo

  3. Tenaga Air

    Energi air memanfaatkan aliran air dari ketinggian untuk menghasilkan listrik, yang umumnya diperoleh dari waduk atau sungai.

    Tenaga air juga menyediakan banyak manfaat seperti air bersih, pengendalian banjir, serta energi yang stabil.

  4. Energi Panas Bumi

    Energi panas bumi memanfaatkan panas dalam bumi, biasanya melalui sumur atau reservoir hidrotermal, untuk menghasilkan listrik.

    ADVERTISEMENT

    Teknologi ini berguna di berbagai lokasi, tergantung suhu panas yang dapat diakses.

    Baca Juga: Natalius Pigai Kembali Ajukan Anggaran Triliunan untuk Penambahan Staf dan Program HAM, Ini 3 Poin Utamanya

  5. Bioenergi

    Bioenergi berasal dari bahan organik, seperti kayu dan limbah organik.

    Meski menghasilkan emisi, tingkat emisi dari bioenergi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil.

Manfaat Energi Terbarukan di Kancah Global

Energi terbarukan dapat mengurangi dampak buruk emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia.

Konsep “net zero emission” atau emisi nol bersih, yang dipopulerkan dalam Perjanjian Paris, adalah target global untuk mengatasi emisi.

Energi terbarukan juga dapat membantu mengurangi emisi pada sektor yang sulit dikendalikan, seperti pertanian dan industri kimia.

Baca Juga: Dari Anak Petani hingga Miliarder, Pendiri Miniso Kini Berharta Rp40 Triliun

Dampak dan Rekomendasi Transisi Energi di Indonesia

Dalam diskusi bertajuk “Memimpin Perubahan: Transisi Energi dan Emisi Nol Bersih dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran 2025-2029” yang diadakan di Jakarta pada 24 Oktober 2024, sejumlah lembaga think tank Indonesia membahas berbagai rekomendasi untuk mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

Rekomendasi mencakup reformasi subsidi energi, penguatan Dewan Energi Nasional (DEN), serta strategi yang mempertimbangkan aspek sosial seperti kesetaraan gender dan inklusi sosial.

Semua ini bertujuan memastikan transisi energi yang adil dan berkelanjutan bagi Indonesia, serta meminimalisir dampak terhadap masyarakat lokal. ***

Exit mobile version