PORTAL BONTANG – Fenomena alam menakjubkan akan terjadi pada tanggal 8 April 2024, yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) yang diiringi Ledakan dahsyat dari Matahari.
GMT terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, sehingga menutupi seluruh permukaan Matahari.
Pada saat itu, langit akan gelap seperti fajar atau senja.
Baca Juga: Kemenag Raih 110.553 Formasi ASN Terbesar dalam Sejarah, Ini Rinciannya!
Dilansir Portalbontang.com dari situs resmi BMKG, proses GMT 8 April 2024 akan berlangsung sebagai berikut:
- Dimulai dengan gerhana matahari sebagian pada pukul 15:42 UT (22:42 WIB)
- Memasuki GMT pada pukul 16:39 UT (23:39 WIB)
- Puncak GMT terjadi pada 18:17 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 01:17 WIB)
- GMT berakhir pada 19:56 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 02:56 WIB)
- Diakhiri dengan gerhana matahari sebagian pada pukul 20:52 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 03:52 WIB)
GMT 8 April 2024 hanya dapat disaksikan di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
Baca Juga: Meneladani Praktik Amalan 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan ala Rasulullah
Sayangnya, Indonesia tidak dapat melihatnya karena pada saat itu wilayah Indonesia berada di sisi gelap bumi (waktu malam hari).
Ledakan Dahsyat Matahari
Saat GMT 8 April 2024, National Center for Atmospheric Research (NCAR) memprediksikan akan terlihat ledakan dahsyat di Matahari.
Baca Juga: Rahasia Meraih Malam Lailatul Qadar dari Gus Baha
Ledakan ini bisa diamati saat totalitas gerhana matahari, di mana pandangan Matahari dari Bumi terhalang oleh Bulan dan hanya menyisakan sisi tepinya.
Dampak Ledakan Matahari di Bumi
Ledakan di Matahari dapat menyebabkan badai magnet bumi (Geomagnetic Storm).
Baca Juga: Menjalani Ramadhan di Negeri Minoritas Muslim: Pengalaman Unik Dosen UMM di Taiwan
Hal ini terjadi karena ledakan di permukaan matahari (korona) melontarkan plasma besar yang berisikan partikel bermuatan (angin matahari) beserta medan magnet berkecepatan tinggi yang menjalar hingga ke magnetosfer bumi.
Dampak badai magnet bumi di bumi tergantung pada kekuatan ledakannya.
Di bumi, terutama berdampak pada kemagnetan bumi, yaitu berupa badai magnet bumi (Geomagnetic Storm).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Kaltim 1-10 April 2024: Waspada Hujan Sedang di Sebagian Besar Wilayah
Dampak badai magnet bumi ini relatif aman untuk wilayah Indonesia yang berada pada lintang rendah, karena perisai bumi dari pengaruh radiasi partikel angin matahari (magnetosfer bumi), titik terkuatnya berada pada lintang rendah.
BMKG akan terus memantau aktivitas matahari ini secara real-time dengan peralatan-peralatan magnet bumi yang terpasang di 21 lokasi di Indonesia.
“Analisis akan dilakukan setelah kejadian yang akan terekam di peralatan-peralatan kemagnetan bumi di Indonesia,” tulis rilis dari BMKG. ***
Discussion about this post