Dengan dua piala domestik sudah aman di lemari trofi, kini fokus PSG sepenuhnya tercurah pada laga pamungkas musim ini.
Pertarungan hidup mati akan tersaji di Allianz Arena, Munich, Jerman, pada Sabtu, 1 Juni 2025 mendatang (Minggu dini hari WIB). Lawan yang akan dihadapi bukanlah sembarangan: raksasa Italia, Inter Milan, yang juga datang dengan ambisi besar.
Bagi PSG, ini bukan sekadar final. Ini adalah kesempatan emas untuk mencatatkan nama mereka dengan tinta emas dalam sejarah sepak bola.
Jika berhasil menaklukkan Inter Milan, armada Luis Enrique akan menjadi tim Prancis pertama yang mampu meraih treble winner klasik: gelar liga domestik, piala domestik utama, dan Liga Champions dalam satu musim kompetisi. Sebuah pencapaian yang selama ini hanya menjadi mimpi bagi klub-klub Prancis.
Luis Enrique sendiri memiliki pengalaman manis meraih treble. Pada musim 2014/2015, ia sukses membawa Barcelona meraih tiga gelar serupa.
DNA juara dan pengalaman sang entrenador asal Spanyol itu diharapkan menjadi tuah bagi PSG. Sejak kedatangannya, PSG tidak hanya dominan, tetapi juga menunjukkan mentalitas pemenang yang lebih matang di laga-laga krusial.
Perjalanan mereka ke final Liga Champions musim ini, yang diwarnai dengan beberapa kemenangan impresif di fase gugur, menjadi buktinya.
Para pengamat sepak bola menilai, pertemuan PSG kontra Inter Milan akan menjadi duel taktik yang menarik antara dua pelatih cerdik, serta adu kualitas para pemain bintang di kedua kubu.
Inter Milan, yang juga dikenal dengan pertahanan solid dan serangan balik mematikan, dipastikan akan memberikan perlawanan sengit. Musim ini, Inter juga menunjukkan performa impresif di Serie A dan kompetisi Eropa.
Komentar Anda