Portalbontang.com, Jakarta – Kabar gembira bagi pecinta sepak bola Indonesia! PSSI baru saja mengumumkan kejutan besar dengan menunjuk legenda sepak bola dunia, Jordi Cruyff, sebagai Penasihat Teknis Tim Nasional Indonesia.
Pengumuman ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan langsung kabar gembira ini dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu 26 Februari 2025.
Erick Thohir menjelaskan bahwa kehadiran Jordi Cruyff diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi perkembangan Timnas Indonesia.
“Saya umumkan figur yang bisa mengembangkan Timnas Indonesia, yaitu technical advisor untuk Timnas Indonesia kita, yaitu Jordi Cruyff,” kata Erick Thohir dengan antusias.
Erick Thohir menambahkan, rekam jejak Jordi Cruyff yang pernah menjabat sebagai sporting director Barcelona hingga tahun 2023, menjadi salah satu alasan kuat PSSI untuk merekrutnya.
Pengalaman internasional dan jaringan luas yang dimiliki Cruyff diharapkan dapat membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Isu Dugaan Pertamax Oplosan, Kejagung Buka Fakta Hukum
Jordi Cruyff Sudah Bertemu Patrick Kluivert
Sebelum pengumuman resmi ini, Erick Thohir mengungkapkan bahwa dirinya telah melibatkan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dalam proses perekrutan Jordi Cruyff.
Diskusi intensif telah dilakukan antara Kluivert dan Cruyff untuk menyelaraskan visi dan strategi pengembangan tim.
Baca Juga: Korupsi Pajak Demi Fashion Show Anak: Mantan Pejabat Ditjen Pajak Jakarta Terciduk KPK
“Saya sudah sampaikan ke Patrick Kluivert untuk bisa berdiskusi, jadi sudah ada pertemuan antara Jordi Cruyff dengan Kluivert beberapa hari lalu,” terang Erick Thohir.
Bahkan, kesepakatan kontrak dengan Jordi Cruyff telah ditandatangani pada dini hari, menunjukkan keseriusan kedua belah pihak.
“Dan kita juga Alhamdulillah, tadi malam jam 3 pagi sudah tanda tangan dengan Jordi Cruyff,” imbuhnya.
Siap Bertugas di Jakarta Maret 2025
Jordi Cruyff dijadwalkan tiba di Jakarta pada awal Maret 2025. Kedatangannya akan disambut dengan serangkaian agenda penting, termasuk rapat bersama Exco PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN).
Erick Thohir berharap, putra legenda sepak bola Johan Cruyff ini dapat segera memberikan masukan berharga untuk rancangan besar pengembangan sepak bola Indonesia.
“Sehingga nanti dia akan datang awal Maret bersama Kluivert untuk mulai berbicara langsung dengan semua, Exco, BTN, seperti apa rancangan besar dia,” tutur Erick Thohir.
Lebih lanjut, Jordi Cruyff juga akan dilibatkan dalam proses pencarian direktur teknik PSSI serta mengevaluasi program-program yang telah berjalan di BTN.
Apresiasi Tinggi untuk Jordi Cruyff
Baca Juga: Pemkot Bontang Gelar Pasar Murah, Bantu Dagang Hadirkan Sembako Terjangkau Sambut Ramadan
Erick Thohir tak menyembunyikan rasa bangganya dapat menghadirkan sosok sekaliber Jordi Cruyff. Ia bahkan sempat merasa khawatir PSSI tidak dapat memenuhi ekspektasi dan komitmen yang sama besarnya dengan Jordi Cruyff.
“Saya juga apresiasi Jordi, sangat serius, bahkan saat saya wawancara saya khawatir apakah kita bisa beri komitmen yang sama kepada Jordi,” ungkap Erick Thohir.
Namun, pada akhirnya, PSSI berhasil meyakinkan Jordi Cruyff untuk bergabung, dan Erick Thohir menegaskan bahwa “nama ini punya nama besar di sepakbola.”
Fokus Pengembangan Sepak Bola Akar Rumput, Bukan Pemain Diaspora
Menanggapi isu yang berkembang, Erick Thohir meluruskan bahwa kehadiran Jordi Cruyff bukan untuk fokus merayu pemain diaspora agar mau dinaturalisasi.
Justru, penunjukan Jordi Cruyff lebih ditujukan untuk memperkuat fondasi sepak bola Indonesia melalui pengembangan metode kepelatihan dan pembinaan usia dini.
“Tidak (untuk merayu pemain dinaturalisasi), justru memanggil Jordi untuk menyambung kesinambungan dan review metode kepelatihan yang hari ini. Dari PSSI sudah mendorong, dari angka 3000 menjadi 12 ribuan pelatih,” jelas Erick Thohir.
Ia menekankan bahwa prioritas utama PSSI saat ini adalah membangun sepak bola akar rumput, dengan fokus pada peningkatan kualitas pelatih dan pemain muda.
Baca Juga: Pertamax Oplosan Bikin Warga Geleng Kepala: Cara Korupsi Kok Gak Kreatif!
“Ini yang sekarang dalam pembangunan grassroot tidak hanya pemain tapi pelatih harus jadi prioritas,” tandasnya. ***