Dalam artikel yang sama, EA Sports Law menyoroti pernyataan yang pernah diterbitkan FIFA pada November 2020 lalu.
Pada pernyataan itu, Presiden FIFA Gianni Infantino menyetujui reformasi kebijakan untuk memperkuat posisi pelatih sepak bola pria dan wanita.
“Pelatih memainkan peran penting dalam permainan, tetapi secara historis mereka telah ditinggalkan di luar kerangka regulasi sepak bola,” tutur Gianni.
“Kami perlu menutup celah ini dan mengakui peran penting yang mereka miliki,” tambahnya.
Kebijakan FIFA itu berkaca dari fenomena pemecatan pelatih sepak bola di Eropa yang hanya bertahan rata-rata 35-69 pertandingan sebelum mereka digantikan oleh pelatih lain.
Terpenting Adalah Membayarkan Gaji
Baca Juga: Apple Dikabarkan Hapus Notch pada iPhone SE 4, Gantikan dengan Dynamic Island
EA Sports Law juga menuturkan, ketika pelatih sepak bola mendapatkan pemutusan sepihak dari kontraknya perlu dipastikan pihak yang melakukan pelanggaran dalam kontraknya.
Umumnya, konsekuensi dalam kontrak bergantung dari kesepakatan pembayaran dan target jangka panjang sekaligus konsekuensinya.
“Pelanggaran itu dapat diakumulasikan dengan pelanggaran lainnya,” terangnya.
Di sisi lain, EA Sports Law menyebutkan FIFA pada tahun 2018 mengeluarkan ketentuan keterlambatan gaji, dapat membuat pelatih dapat mengakhiri kontrak dengan alasan yang sah.
“Maka pelatih akan dapat mengakhiri kontrak dengan alasan yang sah,” tandasnya.***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda