PORTAL BONTANG – Patrick Kluivert resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia dengan tugas berat membawa Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.
Dalam konferensi pers perdananya di Jakarta pada Minggu (12/1/2025), pelatih asal Belanda ini mengungkapkan bahwa dirinya justru menikmati tekanan yang datang dari penggemar sepak bola Indonesia.
Tekanan ini muncul setelah keputusan mengejutkan PSSI yang memecat pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong (STY), pada Senin (6/1/2025).
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Jadi Relawan, Bantu Korban Kebakaran Los Angeles
Meski begitu, Kluivert optimis dan berkomitmen untuk membawa Marselino Ferdinan dan rekan-rekannya menjaga peluang lolos langsung ke turnamen terbesar dunia.
Saat ini, Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen sementara Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026 dengan koleksi enam poin.
Jika mampu mencetak hasil positif dalam empat laga tersisa, harapan untuk lolos otomatis tetap terjaga.
“Saya suka tekanan. Dengan tekanan, saya merasa bisa tampil lebih baik,” ujar Kluivert.
“Yang terpenting adalah menularkan semangat ini kepada para pemain. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk datang dan mengambil tantangan besar ini.”
Kluivert juga menegaskan pentingnya dukungan penuh dari para penggemar.
“Saya melihat bagaimana mereka ingin Timnas Indonesia sukses. Semua harus bersatu demi tujuan bersama,” tuturnya.
Sementara itu, anak Shin Tae-yong, Shin Jae-won, turut memberikan pandangannya mengenai tekanan yang dirasakan ayahnya selama lima tahun membesut Timnas Indonesia.
Tekanan dan Perjuangan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Dalam sebuah unggahan Instagram pada Rabu (8/1/2025), Shin Jae-won memaparkan berbagai tekanan yang dihadapi sang ayah selama memimpin Timnas Indonesia sejak 2019.
1. Dedikasi Penuh untuk Performa Tim
Menurut Shin Jae-won, sang ayah selalu memikirkan cara terbaik untuk meningkatkan performa Garuda. Meskipun berat, dedikasinya tetap utuh hingga akhir masa jabatannya.
“Ayah sangat mencintai dan peduli terhadap Indonesia. Ia selalu berusaha membuat fans senang dengan performa tim,” tulis Shin Jae-won.
2. Tidak Terlena dengan Kemenangan
Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang terus mendorong diri untuk lebih baik, bahkan setelah kemenangan besar seperti saat melawan Arab Saudi pada November 2024.
Baca Juga: Patwal RI 36 Viral, Raffi Ahmad Tegaskan Mobil Sedang Kosong saat Insiden dengan Sopir Taksi
Shin Jae-won mengungkapkan, “Setelah kemenangan itu, dia yakin bisa membawa Indonesia tampil apik saat melawan Australia pada Maret 2025. Sayangnya, dia tidak bisa mewujudkan itu sekarang.”
3. Kesabaran dalam Membina Talenta Muda
Shin Tae-yong juga dikenal sabar dalam membimbing pemain muda. Di Piala AFF 2024, ia memilih menurunkan skuad U-22 untuk memberi mereka pengalaman internasional.
“Negara lain membawa tim senior, tetapi ayah sepakat dengan PSSI untuk memberikan kesempatan kepada para pemain muda,” ungkap Shin Jae-won.
4. Tekanan Warganet Jadi Motivasi
Meskipun menghadapi kritik tajam, Shin Tae-yong tetap fokus pada pekerjaannya.
“Ayah saya membuktikan dirinya dengan hasil-hasil positif meskipun ada banyak tekanan,” ujar Shin Jae-won.
Baca Juga: Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Tunggakan SPP, Presiden Turun Tangan
Kini, Shin Tae-yong memutuskan untuk beristirahat sejenak di Korea Selatan bersama keluarganya, sebelum menghadapi tantangan baru.
“Terima kasih, ayah, atas kerja kerasmu selama lima tahun untuk sepak bola Indonesia. Juga terima kasih kepada fans yang terus mendukungnya,” pungkas Shin Jae-won. ***
Komentar Anda