PORTAL BONTANG – Setelah memutuskan kerja sama dengan Shin Tae-yong, PSSI mengumumkan jumlah kompensasi yang wajib dibayarkan kepada pelatih asal Korea Selatan itu.
Pemutusan kontrak ini menjadi sorotan karena Shin Tae-yong baru saja mendapat perpanjangan kontrak hingga 2027.
Karena pemutusan kontrak yang terjadi lebih awal, PSSI harus memberikan kompensasi sesuai perjanjian.
Erick Thohir Tegaskan Komitmen pada Kontrak
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan federasi tetap berkomitmen menjalankan kewajiban sesuai kontrak yang berlaku.
“Sebagai organisasi yang kredibel, kami harus menghormati perjanjian yang telah dibuat,” tegas Erick.
Ia menambahkan bahwa meski durasi kontrak masih panjang, PSSI siap memenuhi kewajiban kepada STY sesuai regulasi.
Langkah ini sekaligus menjadi pengingat bagi klub-klub Liga Indonesia untuk mematuhi kontrak pemain dan pelatih.
Erick memperingatkan bahwa PSSI tak akan segan memberi sanksi berat kepada klub yang melanggar kewajiban tersebut.
Menjaga Kredibilitas Federasi
Baca Juga: Raffi Ahmad Laporkan Kekayaan ke KPK, Total Hartanya Capai Triliunan
Menurut Erick, keputusan menghormati kontrak Shin Tae-yong bertujuan menjaga kredibilitas PSSI di mata dunia internasional.
“Kami terus berupaya memperbaiki sistem Liga Indonesia dan meminta klub tidak melanggar kontrak pemain,” ujarnya.
Sebagai bagian dari reformasi, PSSI berencana menerapkan sistem lisensi klub mulai tahun depan.
Erick memastikan klub yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi tegas, seperti pengurangan poin.
Detail Proses Penyelesaian Kompensasi
Terkait kompensasi, Erick mengungkapkan bahwa tim pengacara dari kedua pihak akan berdiskusi untuk merumuskan detail pembayaran.
Baca Juga: Pro-Kontra Fans Garuda Jadi Sorotan di Vietnam: Dari Patrick Kluivert hingga Shin Tae-yong
“Pelatih Shin Tae-yong telah menandatangani surat penerimaan, dan kami berharap masalah ini selesai dengan damai,” ujar Erick.
PSSI berkomitmen menyelesaikan kewajiban ini secara profesional, sekaligus menjaga reputasi federasi di tingkat internasional.
Kompensasi Rp88 Miliar untuk Shin Tae Yong
Sebagai konsekuensi pemutusan kontrak, PSSI harus membayar Rp88 miliar kepada Shin Tae-yong. Jumlah tersebut merupakan sisa kontrak selama dua tahun yang masih berlaku hingga 2027.
Shin Tae-yong pertama kali direkrut pada 2020 dengan gaji awal Rp1,15 miliar per bulan.
Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia sukses tampil di kompetisi besar seperti Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Berkat prestasi tersebut, PSSI memberikan perpanjangan kontrak pada 2024, dengan kenaikan gaji menjadi Rp2 miliar per bulan.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil Diluncurkan, Fokus pada Pencegahan KEK dan BBLR
Namun, keputusan pemecatan tetap diambil, yang membuat federasi harus menanggung konsekuensi finansial besar. ***