Portalbontang.com, Jakarta – Kabar gembira bagi para Apple Fanboy di Indonesia! Setelah penantian panjang dan isu pelarangan penjualan iPhone 16, akhirnya titik terang muncul.
Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple, resmi mengumumkan komitmen investasi besar-besaran di Indonesia.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa investasi ini bukan hanya sekadar formalitas, namun keseriusan Apple untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) demi memasarkan produk-produknya, termasuk iPhone 16, secara resmi di Tanah Air.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu 26 Februari 2025 lalu menyatakan apresiasinya atas komitmen Apple.
Ia menegaskan bahwa perundingan antara Pemerintah Indonesia dan Apple telah mencapai hasil yang sangat positif dan menguntungkan.
“Kementerian Perindustrian telah menyetujui rencana investasi inovasi dari Apple untuk periode 2025-2028 dan juga telah menandatangani MoU dengan Apple untuk komitmen investasi pada periode 2023-2029,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dilansir Portalbontang.com dari situs resmi Kemenperin.
Fokus Investasi: Inovasi dan Manufaktur Lokal
Baca Juga: Pedoman Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas Siap Diluncurkan, Apa Dampaknya?
Menariknya, Apple memilih jalur investasi inovasi untuk memenuhi kewajiban TKDN.
Selain itu, mereka juga menunjukkan keseriusan dengan menyelesaikan komitmen investasi sebelumnya sebesar USD10 juta, serta menambah investasi sebagai bentuk kompensasi atas komitmen inovasi periode sebelumnya yang belum maksimal.
Salah satu langkah konkret dari investasi tambahan ini adalah dengan menggandeng perusahaan Global Value Chain (GVC) mereka, ICT Luxshare.
Baca Juga: Gibran Sentil Kepala Daerah Soal Makan Bergizi Gratis
Perusahaan ini akan berinvestasi USD150 juta untuk membangun pabrik di Batam yang khusus memproduksi aksesoris AirTag.
Hebatnya, pabrik di Batam ini akan menjadikan Indonesia sebagai pemasok utama 65% AirTag di pasar dunia. Komponen baterai untuk AirTag pun dijanjikan akan dipasok dari produsen dalam negeri.
Tidak hanya Batam, Apple juga melirik Bandung. Perusahaan teknologi ini sedang menyiapkan lini produksi di perusahaan Long Harmony, Bandung, untuk memproduksi kain mesh yang akan digunakan pada AirPod Max.
Ini menjadikan Long Harmony sebagai bagian penting dari rantai pasok global Apple.
Investasi Hard Cash dan Pengembangan SDM
Baca Juga: DPR Sidak SPBU, Pertamina Didesak Transparan Soal RON BBM di Tengah Isu Pertamax Oplosan
Selain investasi manufaktur, Apple juga berkomitmen untuk menginvestasikan hard cash sebesar USD160 juta sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban TKDN melalui skema investasi inovasi.
Lebih dari sekadar investasi materi, Apple juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui berbagai program, antara lain:
- Pendirian Apple Software Innovation and Technology Institute: Pusat inovasi perangkat lunak dan teknologi Apple.
- Pendirian Apple Professional Developer Academy: Akademi pengembangan profesional Apple untuk melahirkan talenta-talenta digital.
- Keberlanjutan Apple Academy: Melanjutkan program akademi Apple yang sudah berjalan untuk terus meningkatkan kualitas SDM di bidang teknologi.
Kemenperin memperkirakan bahwa program pengembangan inovasi Apple ini akan memberikan efek berganda (multiplier effect) hingga USD72,3 juta.
Baca Juga: RANS Nusantara Hebat Tutup Sementara, Raffi Ahmad dan Kaesang Siapkan Konsep Baru yang Lebih Segar
Angka ini terdiri dari transfer teknologi dari Apple Academy (USD47,3 juta) dan potensi investasi dari bisnis yang dirintis oleh lulusan Apple Academy (USD25 juta).
R&D Center Pertama di Asia Tenggara
Yang paling mencengangkan, Apple juga berkomitmen untuk mendirikan R&D Center di Indonesia yang fokus pada pengembangan software.
Ini sangat istimewa karena R&D Center Apple di Indonesia akan menjadi yang pertama di Asia dan kedua di luar Amerika Serikat setelah Brazil.
R&D Center ini akan melibatkan 15 perguruan tinggi ternama di Indonesia, termasuk ITB, UI, UGM, dan ITS.
Roadmap Manufaktur Apple hingga 2029
Sebagai langkah strategis ke depan, Kemenperin dan Apple akan bersama-sama menyusun Roadmap Manufaktur Apple hingga 2029.
Baca Juga: Heboh Dugaan Pertamax Oplosan di SPBU Resmi, Prabowo Turun Tangan Usut Dugaan Korupsi Pertamina
Roadmap ini akan menjadi panduan untuk memperluas jejak GVC Apple di Indonesia dan meningkatkan kontribusi industri dalam negeri dalam rantai pasok Apple global.
Pengawasan Ketat dan Penerbitan TKDN
Pemerintah Indonesia dan Apple berkomitmen untuk memastikan bahwa pelaksanaan MoU ini berjalan lancar dan memberikan hasil yang optimal bagi kedua belah pihak.
Untuk itu, Apple menunjuk pihak ketiga untuk mengawal implementasi kesepakatan ini.
Dengan rampungnya perundingan dan penandatanganan MoU, proses penerbitan sertifikat TKDN untuk produk-produk Apple dapat segera dimulai.
Menperin memastikan bahwa semua persyaratan administrasi telah disiapkan oleh Apple dan akan segera diproses oleh Kemenperin melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas). ***
Komentar Anda