Selain dari sudut pandang spiritual, ada juga aspek praktis yang terkait dengan ketidakpastian waktu Lailatul Qadar.
Dalam masyarakat Islam, penetapan awal bulan baru Ramadhan sering kali melibatkan perbedaan kriteria dan metode, seperti pengamatan hilal atau rukyat.
Hal ini membuat penentuan awal bulan Ramadhan menjadi tidak pasti, dan dengan demikian, menentukan tanggal pasti Lailatul Qadar juga menjadi sulit.
Baca Juga: Khutbah Jumat, Memburu Keberkahan di 10 Malam Terakhir Ramadhan
Di tengah semua kebingungan dan ketidakpastian, misteri mengenai waktu Lailatul Qadar akhirnya menjadi bagian dari keindahan dan keunikan bulan Ramadhan itu sendiri.
Ketidakpastian ini bukanlah suatu beban, melainkan suatu anugerah yang menginspirasi umat Islam untuk terus berjuang dan beribadah dengan penuh semangat dalam mencari keberkahan dan ampunan Allah.
Sehingga, meskipun waktu Lailatul Qadar mungkin misterius, keberkahan dan kemuliaannya tetap dapat dirasakan oleh setiap orang yang dengan tulus berusaha mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Baca Juga: MUI Sebut Pemilihan Judul Film ‘Kiblat’ Bermasalah
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Tanda-tanda alam yang mengiringi Lailatul Qadar memang menjadi suatu topik yang menarik untuk disimak.
Hadis-hadis yang merujuk pada fenomena alam yang terjadi pada malam Lailatul Qadar memberikan gambaran tentang keistimewaan malam tersebut.
Baca Juga: Waspadai 10 Kriteria Aliran Sesat dari MUI
Sebagaimana yang tercatat dalam riwayat Muslim, terdapat penjelasan bahwa pada pagi hari setelah Lailatul Qadar, sinar matahari akan tampak berwarna putih dan tidak menyengat.
Ini dianggap sebagai salah satu tanda keberkahan malam tersebut.
Selain itu, dalam riwayat Ahmad, disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar akan terlihat terang dan tenang, seolah-olah bulan bercahaya seperti bulan purnama, dan udara menjadi sangat damai.
Komentar Anda