Portal Bontang
No Result
View All Result
Minggu, 22 Juni 2025
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
No Result
View All Result
Portal Bontang
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
Home Khazanah

Tata Cara dan Doa Setelah Shalat Dhuha, Mulai Amalkan di Ramadhan Tahun Ini

Ikuti tata cara dan doa setelah shalat Dhuha berikut ini, amalkan selama bulan Ramadhan tahun ini untuk menambah pahala.

Redaksi Portal BontangOleh Redaksi Portal Bontang
Rabu, 13 Maret 2024
ShareTweetSendShare
Ilustrasi. Ikuti tata cara dan doa setelah shalat Dhuha berikut ini, amalkan selama bulan Ramadhan.

Ilustrasi. Ikuti tata cara dan doa setelah shalat Dhuha berikut ini, amalkan selama bulan Ramadhan.

Share on FacebookShare on Twitter

PORTAL BONTANG – Ikuti tata cara dan doa setelah Shalat Dhuha berikut ini sebelum Anda melaksanakan ibadah tersebut.

Shalat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunah yang dikerjakan sejak matahari mulai naik hingga sebelum waktu Zuhur.

Tata cara dan doa setelah shalat Dhuha ini dikutip Portalbontang.com dari situs resmi Muhammadiyah, Rabu 13 Maret 2024, dan bisa diamalkan saat Ramadhan tahun ini.

Baca Juga: Perhatian untuk Penderita Asam Lambung, Ini 5 Tips Agar Tetap Aman Berpuasa selama Ramadhan

1. Tata Cara Shalat Dhuha

Shalat dhuha mulai dilaksanakan pada saat matahari sudah naik, kira-kira sepenggal atau setinggi tonggak (maksudnya bukan pada waktu matahari baru terbit), dan berakhir menjelang masuk waktu dzuhur.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad s.a.w. sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

عَنْ أَبِي رَمْلَةَ الأَزْدِيِّ ، عَنْ عَلِيٍّ : أَنَّهُ رَآهُمْ يُصَلُّونَ الضُّحَى عِنْدَ طُلُوعِ الشَّمْسِ ، فَقَالَ : هَلاَّ تَرَكُوهَا حَتَّى إذَا كَانَتِ الشَّمْسُ قِيدْ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ ، صَلَّوْهَا فَذَلكَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ. رواه ابن أبي شيبة

Baca Juga: Waspada, Balikpapan Berpotensi Rawan Kebakaran saat Ramadhan

“Dari Abu Ramlah al-Azdi dan Ali, Beliau telah melihat orang-orang melaksanakan shalat dhuha ketika terbit matahari. Lalu Ali berkata: “Tidakkah mereka meninggalkannya hingga matahari setinggi tombak atau dua tombak. Shalatlah dhuha, karena dia adalah shalat awwabin (orang-orang yang kembali kepada Allah” (HR. Ibu Syaibah).

Di dalam Kalender Hijriyah yang diterbitkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I. Yogyakarta tertulis bahwa jadwal waktu shalat dhuha dimulai satu jam setelah matahari terbit (syuruq).

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin menjelaskan bahwa waktunya untuk mengerjakan shalat dhuha dimulai kira-kira 20 menit setelah matahari terbit hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.

Baca Juga: Tips Melatih Anak Berpuasa Pertama Kali, Bisa Dicoba di Ramadhan Tahun Ini

Al-Lajnah ad-Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) menjelaskan bahwa waktu awal shalat dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.

Sedangkan, yang utama dalam mengerjakan shalat dhuha adalah di akhir waktu, yaitu keadaan yang semakin panas.

Adapun dalil tentang hal ini adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Jadwal Imsak 3 Ramadhan 1445 H Wilayah Bontang, Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ » أخرجه مسلم

“Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “mereka mungkin tidak mengetahui bahwa shalat dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (al-Awwabin) adalah pada waktu anak-anak unta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari” (HR. Muslim).

Hadits tersebut di atas menjelaskan bahwa waktu yang paling afdhal untuk melakukan shalat dhuha adalah ketika matahari sudah mulai meninggi, di mana anak-anak unta sudah bangun karena panas matahari (sekitar jam 08:00 atau 09:00 WIB).

Baca Juga: Resep Sempol Ayam Kekinian ala Devina Hermawan, Alternatif Sajian Buka Puasa

Meskipun demikian, shalat dhuha boleh pula dilaksanakan setelah matahari terbit hingga menjelang matahari bergeser ke barat (zawal).

Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Imam an-Nawawi dan para ulama di kalangan Syafi’iyah.

2. Jumlah Rakaat Shalat Dhuha

Baca Juga: Cerita Kadinkes Kaltim Jaya Mualimin Sukarela Digigit Nyamuk Wolbachia, Terasa Seperti Kena Kejut Mikrolistrik

Jika dirunut berdasarkan pendapat yang paling kuat, maka jumlah minimal rakaat shalat dhuha adalah 2 raka’at, sedangkan jumlah maksimalnya adalah tanpa batas.

Adapun dalil-dalil yang mendasari hal tersebut adalah sebagai berikut:

Shalat dhuha dikerjakan sebanyak 2 rakaat 

Baca Juga:  7 Amalan Jelang Ramadhan, Nomor 4 Paling Penting Dilakukan

Baca Juga: Hukum Mencium Istri saat Puasa, Apakah Membatalkan Puasa? Ini Fatwa Tarjih Muhammadiyah

Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah, sebagaimana telah disebutkan di atas.

Shalat dhuha dikerjakan sebanyak 4 rakaat

Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Adu Dawud dan Imam Ahmad yang bersumber dari Abu Dzar, sebagaimana telah disebutkan di atas.

Baca Juga: Cara Logout Akun WhatsApp di Perangkat Lain, Solusi Cepat dan Aman

Shalat dhuha dikerjakan sebanyak 6 rakaat

Hal ini didasarkan pada hadits berikut:

عَنْ أنس بن مالك ” أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يصلي الضحى ست ركعات “. أخرجه الترمذي. قال الشيخ الألباني : صحيح

Baca Juga: Cara Rekam Panggilan Telepon di HP Samsung

“Dari Anas bin Malik: Sungguh Nabi Muhammad SAW. telah melaksanakan shalat dhuha sebanyak 6 raka’at” (HR. at-Turmudzi).

Syaikh al-Bani berkata bahwa hadits ini adalah hadits shahih.

Shalat dhuha dikerjakan sebanyak 8 rakaat

Baca Juga: Cara Memblokir Nomor Tidak Dikenal di HP Samsung, Tips Ampuh Menjaga Privasi

Hal ini didasarkan pada hadits berikut:

أَنَّ أُمَّ هَانِئٍ بِنْتَ أَبِى طَالِبٍ حَدَّثَتْهُ أَنَّهُ لَمَّا كَانَ عَامُ الْفَتْحِ أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَهُوَ بِأَعْلَى مَكَّةَ. قَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِلَى غُسْلِهِ فَسَتَرَتْ عَلَيْهِ فَاطِمَةُ ثُمَّ أَخَذَ ثَوْبَهُ فَالْتَحَفَ بِهِ ثُمَّ صَلَّى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ سُبْحَةَ الضُّحَى. أخرجه الشيخان.

“Ummu Hani’ binti Abi Thalib telah menceritakan kepadanya bahwa dia ketika tahun Fath al-Makkah (penaklukan kota Makkah) mendatangi Rasulullah SAW., sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari Makkah, Rasulullah sedang mandi, lalu Fathimah menutupinya, kemudian beliau mengambil bajunya, lalu berselimut dengannya, kemudian shalat 8 raka’at pada pagi dhuha” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Mimpi Basah saat Ramadhan, Batalkah Puasanya? Ini Jawaban Tarjih Muhammadiyah

Di dalam riwayat lain disebutkan:

دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْتِي ، فَصَلَّى الضُّحَى ثَمَانَ رَكَعَاتٍ رواه ابن حِبَّان قال الشيخ الألباني: صحيح لغيره

“Umu Hani’ berkata: Rasulullah SAW. masuk ke dalam rumahku lalu Beliau mengerjakan shalat dhuha 8 raka’at” (HR. Ibn Hibban).

Syaikh al-Bani menyebut hadits ini adalah hadits shahih li ghairih.

Baca Juga: Jadwal Imsak 2 Ramadhan 1445 H Wilayah Bontang, Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

Shalat dhuha dikerjakan dengan jumlah rakaat sesuai yang kita inginkan

Hal ini didasarkan pada hadits berikut:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ. – رواه مسلم

Baca Juga: Sudah Shalat Witir saat Tarawih, Bisakah Kerjakan Shalat Tahajud? Begini Penjelasannya

“Diriwayatkan dari ‘Aisyah, ia berkata; Rasulullah SAW. mengerjakan shalat dhuha empat raka’at dan adakalanya menambah sesukanya” (HR. Muslim).

Selain itu, di dalam “Syarah at-Tirmidzi”, al-‘Iraqi mengatakan: “Aku tidak melihat seseorang dari kalangan Sahabat ataupun Tabi’in yang membatasi jumlah shalat dhuha pada duabelas raka’at. Demikian juga pendapat Imam as-Suyuti, dari Ibrahim an-Nakha’i, bahwa seseorang bertanya kepada Aswad bin Yazid, “berapa raka’at aku harus shalat dhuha?” Ia menjawab: “terserah kamu”. (Lihat: Fiqh as-Sunnah, jilid 1, halaman 251, terbitan Dar al-Fath li al-‘Ilam al-Arabi). Menurut as-Sun’ani: “hadits-hadits yang menyatakan jumlah raka’atnya dua belas raka’at tidak ada yang lepas dari cacat” (Lihat: Subul as-Salam, Juz 2, halaman 19, terbitan Dar al-Kutub al-Ilmiah).

3. Pelaksanaan Shalat Dhuha

Baca Juga: UNRWA Sebut Israel Intimidasi Karyawannya untuk Buat Tuduhan Palsu Terkait dengan Hamas

Jika shalat dhuha dilakukan lebih dari 2 rakaat, hendaklah dikerjakan dengan diakhiri salam pada setiap 2 raka’at. Hal ini didasarkan pada hadits berikut:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « صَلاَةُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مَثْنَى مَثْنَى » سنن أبي داود.قال الشيخ الألباني :صحيح

Baca Juga:  Doa di Malam Lailatul Qadar, Kesempatan Emas untuk Menghapus Dosa

“Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW, Beliau bersabda: “shalat di malam dan siang hari adalah dua-dua [raka’at]” (HR. Abu Dawud).

Baca Juga: MUI Tegaskan Dukung Boikot Produk Pro Israel, Imbau Pedagang Tak Jual Produk Zionis: Kurma itu Halal, tapi Bisa Jadi Haram

Syaikh al-Bani menyebut hadits ini adalah hadits shahih.

Shalat dhuha dapat dikerjakan secara berjamaah.

Hal ini didasarkan pada hadits berikut:

Baca Juga: Arab Saudi Mulai Ramadhan 1445 H Hari Ini, 11 Maret 2024

عَنْ عِتْبَانِ بْنِ مَالِكٍ وَهُوَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّنْ شَهَدَ بَدْرًا مِنَ اْلأَنْصَارِ أَنَّهُ أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّى قَدْ أَنْكَرْتُ بَصَرِي وَأَنَا أُصَلِّى لِقَوْمِي وَإِذَا كَانَتِ اْلأَمْطَارُ سَالَ اْلوَادِى بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ وَلَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ أَتَى مَسْجِدَهُمْ فَأًُصَلِّي لَهُمْ وَوَدِدْتُ أَنَّكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ تَأْتِي فَتُصَلِّي فِي مُصَلَّى فَأَتَّخِذُهُ مُصَلًى قَالَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَأَفْعَلُ إِنْ شَآءَ اللهُ. قَالَ عِتْبَانُ: فَغَدَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيْقُ حِيْنَ ارْتَفَعَ النَّهَارُ فَاسْتَأْذَنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَذِنْتُ لَهُ فَلَمْ يَجْلِسْ حَتَّى دَخَلَ الْبِيْتَ ثُمَّ قَالَ: أَيْنَ تُحِبُّ أَنْتُصَلِّي مِنْ بَيْتِكَ. قَالَ: فَأَشَرْتُ إِلَى نَاحِيَةٍ مِنَ الْبَيْتِ فَقَامَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَبَّرَ فَقُمْنَا وَرَاءَهُ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ. – متفق عليه

“Diriwayatkan dari Itban bin Malik [dia adalah salah seorang sahabat Nabi yang ikut perang Badar dari kalangan Ansar] bahwa dia mendatangi Rasulullah s.a.w. lalu berkata: Wahai Rasulullah, sungguh aku sekarang tidak percaya kepada mataku [maksudnya: matanya sudah kabur] dan saya menjadi imam kaumku. Jika musim hujan datang maka mengalirlah air di lembah [yang memisahkan] antara aku dengan mereka, sehingga aku tidak bisa mendatangi masjid untuk mengimami mereka, dan aku suka jika engkau wahai Rasulullah datang ke rumahku lalu shalat di suatu tempat shalat sehingga bisa kujadikannya sebagai tempat shalatku. Ia meneruskan: Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: “Akan kulakukan insya Allah”. Itban berkata lagi: Lalu keesokan harinya Rasulullah s.a.w. dan Abu Bakar ash-Shiddiq datang ketika matahari mulai naik, lalu Beliau meminta izin masuk, maka aku izinkan Beliau. Beliau tidak duduk sehingga masuk rumah, lalu Beliau bersabda: “Mana tempat yang kamu sukai aku shalat dari rumahmu? Ia berkata: Maka aku tunjukkan suatu ruangan rumah”. Kemudian Rasulullah s.a.w. berdiri lalu bertakbir, lalu kami pun berdiri (shalat) di belakang Beliau. Beliau shalat dua raka’at kemudian mengucapkan salam”. (Muttafaq Alaih).

Pada dasarnya, pelaksanaan shalat dhuha, (sebagaimana shalat-shalat tathawwu’ yang lain), baik gerakan-gerakan maupun bacaan-bacaannya, tidak berbeda dengan pelaksanaan shalat wajib.

Baca Juga: Kumpulan Hadits Populer Tentang Ampunan Dosa di Bulan Ramadhan

Satu hal yang membedakannya hanyalah pada niat seseorang yang harus disesuaikan dengan shalat yang akan dikerjakan.

4. Doa Setelah Shalat Dhuha

Tidak ditemukan hadits-hadits maqbullah yang menjelaskan bahwa di dalam shalat dhuha dituntunkan adanya bacaan-bacaan khusus mengenai ayat-ayat al-Qur’an atau do’a dan dzikir, baik yang dibaca di dalam shalat maupun sesudahnya.

Baca Juga: Terpopuler Hari Ini, Senin 11 Maret 2024: Daftar Masjid di Bontang Gelar Tarawih hingga Adipura Kencana 2023 Diarak Keliling Kota

Meskipun demikian, terdapat bacaan shalat dhuha yang dikenal selama ini adalah sebagai berikut:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, apabila rizkiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan hak dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu. (Wahai Tuhanku) datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih”.

Baca Juga:  Tata Cara Iktikaf sesuai Al Quran dan Sunah, Pengertian, Waktu, Syarat, dan Amalan yang Dilakukan

Baca Juga: Jadwal Imsak 1 Ramadhan 1445 H Wilayah Bontang, Versi Muhammadiyah dan Pemerintah

Doa tersebut di atas disebutkan as-Syarwani dalam kitabnya yang berjudul “Syarah al-Minhaj” dan ad-Dimyati dalam kitabnya yang berjudul “I’anatut-Thalibin”.

Kendati demikian, menurut penelitian para ulama, tidak dijumpai satu pun hadits (sekalipun hadits lemah) yang dapat dijadikan sebagai rujukan terhadap doa tersebut.

Di dalam kitabnya yang berjudul “al-Islam, Su’alun wa Jawabun”, Syaikh Muhammad Shalih al-Munjid mengatakan bahwa mereka (as-Syarwani dan ad-Dimyati) mengkhususkan bacaan-bacaan yang indah di atas pada ibadah tertentu (shalat dhuha) dengan tanpa berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah.

Baca Juga: Jamaah Padati Masjid Al Ikhlas Gunung Sari, Jalani Shalat Tarawih Malam Pertama Ramadhan Sesuai Maklumat PP Muhammadiyah

Di dalamnya, mereka menyebut kalimat بِحَقِّ ضُحَاءِكَ (dengan hak dhuha-Mu).

Padahal, tidak diketahui (ajaran yang menjelaskan) bahwa waktu dhuha memiliki hak dan kebesaran yang dapat dijadikan perantara (wasilah) untuk memohon sesuatu kepada Allah.

”Selanjutnya, Beliau mengatakan bahwa adanya anggapan bahwa doa di atas disunnahkan dibaca untuk shalat dhuha adalah membuka pintu bid’ah di dalam agama. Mereka bukanlah petunjuk para Fuqaha’ terdahulu yang mendalam ilmunya, juga tidak bersumber dari para Shalafus Shalih. Oleh kerena itu, kita semestinya tidak mengamalkannya. Anggapan di atas adalah sebuah kebohongan yang diatasnamakan kepada Nabi Muhammad SAW.” (Lihat: Syaikh Muhammad Shalih al-Munjid, al-Islam, Su’alun wa Jawabun, IV/228).

Baca Juga: Ikut Muhammadiyah, Ini Daftar Masjid di Bontang yang Gelar Shalat Tarawih 10 Maret 2024

Shalat Dhuha dapat dikerjakan di masjid, namun lebih utama dikerjakan di rumah. Hal ini didasarkan pada hadits berikut:

فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ. رواه البخاري)

“Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian, karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya, kecuali shalat wajib” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Atasi Kesenjangan Keterampilan Digital, Kemenparekraf Gelar BDD 2024

Jumhur (mayoritas) ulama, selain dari kalangan Hanafi, berpendapat bahwa shalat dhuha lebih utama dilakukan secara rutin (setiap hari).

Hal ini didasarkan pada hadits Nabi yang berisi wasiat Rasulullah SAW. kepada Abu Hurairah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di atas. Selain itu, pendapat ini juga didasarkan pada hadits berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ يُحَافِظُ عَلَى صَلاَةِ الضُّحَى إِلاَّ أَوَّابٌ . قَالَ : وَهِيَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ. رواه ابن خُزَيمة والحاكم. قال الشيخ الألباني : حسن

Baca Juga: Kisah Aris Winaya, Dikukuhkan Guru Besar UMM bersama Mendiang Istrinya, ‘Dihadirkan’ saat Orasi Ilmiah

“Tidak ada yang memelihara shalat dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah. Beliau bersabda: “Dia adalah Shalat Awwabin (shalat orang-orang yang kembali kepada Allah)” (HR. Ibnu Khuzaimah dan al Hakim).

Syaikh al-Bani menyebut hadits ini adalah hadits hasan.

Hadits di atas juga diperkuat oleh hadits berikut ini:

Baca Juga: 5 Tips Agar Kuat Puasa hingga Tuntas Sebulan Penuh dan Tubuh Lebih Sehat, Nomor 4 Jadi Godaan Terberat

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ » رواه مسلم

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu, walaupun itu sedikit” (HR. Muslim).

Wallahu a’lamu bis-shawab. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Gabung Bersama WhatsApp Channel Portalbontang.com untuk Mendapatkan Berita dan Informasi Langsung di Genggaman. GABUNG SEKARANG

Previous Post

Perhatian untuk Penderita Asam Lambung, Ini 5 Tips Agar Tetap Aman Berpuasa selama Ramadhan

Next Post

Lowongan Kerja Ichiban Sushi Citimall Bontang, Apa Kualifikasi Dibutuhkan?

Tags: doaRamadhanShalat Dhuhatata cara

Berlangganan berita dan informasi menarik dari Portalbontang.com. Klik Berlangganan di Sini.

Berlangganan

Komentar Anda

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Related Posts

Ilustrasi bulan.
Khazanah

Khutbah Jumat Pekan Ini, Kalender Islam Global untuk Kesatuan Umat

Rabu, 18 Juni 2025
Ilustrasi salat.
Khazanah

Khutbah Jumat 13 Juni 2025, Amalan Prioritas dalam Hidup

Kamis, 12 Juni 2025
Dr. Asykuri ibn Chamim, Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyerukan agar ibadah qurban pada Idul Adha 1446 H./06 Juni 2025 menjadi momentum transformasi diri menuju ketaqwaan.
Khazanah

Khutbah Idul Adha Muhammadiyah Bontang: Qurban Sebagai Transformasi Menuju Taqwa dan Syukur Nikmat

Jumat, 6 Juni 2025
Foto ilustrasi pria muslim shalat berjamaah.
Khazanah

Idul Adha 2025 di Hari Jumat, Wajibkah Shalat Jumat Lagi? Ini Penjelasan Lengkap 4 Mazhab

Kamis, 5 Juni 2025
Jemaah memadati lapangan parkir Stadion Bessai Berinta untuk mengikuti salat Iduladha yang digelar PDM Bontang, tahun lalu.
Khazanah

Salat Iduladha 1446 H di Bontang: PD Muhammadiyah Siapkan Lima Lokasi, Stadion Bessai Berinta Jadi Pusat

Kamis, 5 Juni 2025
Suasana penuh khidmat dan semangat mewarnai perayaan Milad ke-116 Muhammadiyah di Kota Bontang yang berlangsung pada Rabu malam (4/6/2025).
Khazanah

Sinergi Lintas Generasi Kunci Kemajuan: Sorotan Dr. Asykuri pada Milad Ke-116 Muhammadiyah di Bontang

Kamis, 5 Juni 2025

Terkini

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Minggu, 22 Juni 2025
Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Minggu, 22 Juni 2025
Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Sabtu, 21 Juni 2025
Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Sabtu, 21 Juni 2025
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Sabtu, 21 Juni 2025

TERPOPULER

  • Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjelas Tulisan Buram pada Foto Tanpa Aplikasi, Panduan Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
logo

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

Bontang

Kaltim

Nasional

Mancanegara

Sport

Lifestyle

Khazanah

Sains Tecno

Entertainment

Inspiratif

Advertorial

Bursa Kerja

Opini

Sastra

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

© 2025 Portal Bontang. PT Visi Media Teknologi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra

© 2025 Visi Media Teknologi