Portal Bontang
No Result
View All Result
Minggu, 22 Juni 2025
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
No Result
View All Result
Portal Bontang
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
Home Khazanah

Sejarah Singkat Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan, Jumlah Rakaat Berubah-ubah

Berikut adalah sejarah singkat shalat tarawih yang dilakukan di bulan Ramadhan. Rakaatnya berubah-ubah.

Redaksi Portal BontangOleh Redaksi Portal Bontang
Minggu, 3 Maret 2024
ShareTweetSendShare
Ilustrasi. Berikut adalah sejarah singkat shalat tarawih yang dilakukan di bulan Ramadhan. Rakaatnya berubah-ubah.

Ilustrasi. Berikut adalah sejarah singkat shalat tarawih yang dilakukan di bulan Ramadhan. Rakaatnya berubah-ubah.

Share on FacebookShare on Twitter

PORTAL BONTANG – Kenali sejarah singkat shalat tarawih, salah satu shalat sunah yang dilakukan saat bulan Ramadhan.

Shalat tarawih biasa dilakukan di bulan Ramadhan usai pelaksanaan shalat Isya, jumlah rakaatnya pun bermacam-macam.

Berikut ini adalah sejarah singkat shalat tarawih di bulan Ramadhan, yang termasuk membahas awal mula perubahan jumlah rakaat, dilansir Portalbontang.com dari situs resmi Muhammadiyah.

Baca Juga: Sejarah Puasa Umat Terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW

ADVERTISEMENT

Shalat ini pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw pada 23 Ramadhan 2 H.

Saat itu, Rasulullah tidak hanya mempersembahkan salat ini di masjid, tapi juga kadang-kadang di rumah, memberikan pesan bahwa shalat tarawih bukanlah suatu kewajiban mutlak.

Pada era Nabi, shalat ini terdiri dari sebelas rakaat, sesuai dengan hadis yang mencatat dialog antara Abu Salamah dan ‘Aisyah mengenai jumlah shalat tarawih.

Baca Juga: Setelah Kunjungan FIFA, 11.500 Orang Siap Mengisi Pusat Latihan Bali United, Fasilitas Mewah BU Training Center Akan Diuji dalam Barati Cup 2024

Imam Bukhari dalam kitabnya memasukkan hadis ini ke dalam “Kitab Tarawih”, menegaskan bahwa hadis ini bukanlah bagian dari kelompok hadis witir.

Tradisi sebelas rakaat ini terus berlanjut hingga masa Khulafa Rasyidin, terutama pada masa ‘Umar.

Pada tahun 14 H/635 M, ‘Umar Al Faruq menetapkan pelaksanaan jamaah tarawih di Masjid Nabawi dengan sebelas rakaat.

Baca Juga:  Tata Cara dan Doa Setelah Shalat Dhuha, Mulai Amalkan di Ramadhan Tahun Ini

Baca Juga: MPID PWM Jatim Luncurkan APIMU, Undang Okky Madasari untuk Pertajam Ilmu

Tidak ada catatan yang mencatat perubahan kebijakan ini oleh ‘Umar atau dua khalifah sesudahnya, ‘Usman dan ‘Ali.

Dengan demikian, diperkirakan bahwa selama masa Khulafa Rasyidin, shalat tarawih di Masjid Nabawi tetap sebelas rakaat.

Meskipun ada klaim dari sejumlah ulama, termasuk Ibn al-Mulaqqin, yang menyebutkan bahwa ‘Umar adalah pelopor salat tarawih dua puluh rakaat, namun klaim ini tidak didukung oleh bukti riwayat yang sahih.

Baca Juga: Haid Tidak Teratur, Bagaimana Jadwal Shalat dan Puasanya?

Sebaliknya, kebijakan ini hanya dapat ditemukan dalam interpretasi ulama terhadap asar Yazid Ibn Khusaifah dan asar Muhammad Ibn Yusuf.

Perubahan signifikan terjadi pada akhir pemerintahan Mu‘awiyah (w. 60 H/680 M) atau beberapa tahun sebelum Perang al-Harrah (63 H/683 M).

Pada saat itu, Khalifah pertama Umayyah ini mengubah shalat tarawih di Masjid Nabawi menjadi tiga puluh sembilan rakaat, termasuk witir. Kebijakan ini tetap berlaku hingga abad ke-4 H.

Baca Juga: Ini Perbedaan Hisab dan Rukyat, Kerap Dibicarakan Jelang Penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal

Pada abad ke-4 H, panglima Jauhar al-Siqily dari Dinasti Fatimiyah meraih keberhasilan besar dengan menaklukkan Dinasti Iksidiyah yang berada di bawah kekuasaan Abbasiyah.

Baca Juga:  Libur Waisak Besok! Jangan Lewatkan 5 Tempat Meditasi dan Sejarah Buddhis Unik di Indonesia Ini

Akibatnya, Mekkah, Madinah, dan Jerussalem secara otomatis jatuh ke wilayah kekuasaan Fatimiyah yang beraliran Syiah.

Perubahan signifikan pun terjadi pada shalat tarawih di Masjid Nabawi yang sebelumnya tiga puluh sembilan rakaat termasuk witir, diubah menjadi dua puluh rakaat.

Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1445 Hijriah versi Muhammadiyah, untuk Semua Provinsi

Namun, gelombang perubahan ini tidak bertahan lama. Seiring berkurangnya wilayah kekuasaan Fatimiyah, kota suci Madinah kembali berada di bawah kendali Sunni, terutama pengikut Mazhab Maliki pada abad ke-8 H.

Hakim Tinggi Madinah, Imam al-‘Iraqi (w. 806/1403), memulihkan tradisi salat tarawih di Masjid Nabawi dengan mengembalikannya kepada tiga puluh sembilan rakaat, termasuk witir.

Pelaksanaannya dilakukan dalam dua tahap: dua puluh rakaat pada awal malam, setelah shalat Isya, dan enam belas rakaat pada akhir malam, menjelang subuh. Tradisi ini bertahan kuat selama berabad-abad.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

Periode modern membawa perubahan besar dalam tata cara pelaksanaan salat tarawih di Masjid Nabawi.

Pada masa Perang Dunia I (1914-1918), keputusan penguasa Saudi untuk berkoalisi dengan Inggris dan runtuhnya Dinasti Ottoman selama Perang Dunia II membawa Abdulaziz dari Kerajaan Arab Saudi memenangkan kendali atas seluruh Najd dan Hijaz, termasuk Makkah dan Madinah pada tahun 1344 H/1926 M.

Baca Juga:  Teks Khutbah Jumat, Amalan Pasca Ramadhan, Jadikan Pola Hidup Terus Positif

Dari saat itu hingga kini, Masjid Nabawi berada di bawah cakupan pemerintahan Saudi, dan syalat tarawih dilaksanakan dalam format dua puluh rakaat.

Baca Juga: IPM Bontang Gelar Musda IX, Sambut Era Baru dengan Kepemimpinan Baru

Era ini mencatat keberlanjutan shalat tarawih dalam format dua puluh rakaat sepanjang pemerintahan Saudi.

Meskipun dinamika politik dan kekuasaan telah berubah, tradisi shalat tarawih tetap konsisten dengan format yang diadopsi pada awal pemerintahan Saudi.

Pergeseran kebijakan dan perubahan pada tingkat geopolitik tidak menggoyahkan fondasi praktik ibadah ini.

Baca Juga: 10 Ruas Jalan dan 1 Jembatan Inpres Jalan Daerah Diresmikan Jokowi, Jalan di Bontang Lestari Termasuk

Sebagai penutup, memilih praktik dari masa Nabi sebagai contoh bukanlah sekadar nostalgia, tetapi panggilan untuk kembali pada akar tradisi yang bersumber dari ajaran beliau.

Sabda beliau, “shallau kama raaytuuni ushalli” (sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku, Nabi Saw, salat!), menegaskan pentingnya mengikuti jejak langkah beliau.

Jejak tersebut terpatri dalam delapan rakaat shalat tarawih dan tiga rakaat witir total sebelas rakaat. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Gabung Bersama WhatsApp Channel Portalbontang.com untuk Mendapatkan Berita dan Informasi Langsung di Genggaman. GABUNG SEKARANG

Previous Post

Sejarah Puasa Umat Terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW

Next Post

7 Amalan Jelang Ramadhan, Nomor 4 Paling Penting Dilakukan

Tags: Ramadhansejarahshalat tarawih

Berlangganan berita dan informasi menarik dari Portalbontang.com. Klik Berlangganan di Sini.

Berlangganan

Komentar Anda

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Related Posts

Ilustrasi bulan.
Khazanah

Khutbah Jumat Pekan Ini, Kalender Islam Global untuk Kesatuan Umat

Rabu, 18 Juni 2025
Ilustrasi salat.
Khazanah

Khutbah Jumat 13 Juni 2025, Amalan Prioritas dalam Hidup

Kamis, 12 Juni 2025
Dr. Asykuri ibn Chamim, Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyerukan agar ibadah qurban pada Idul Adha 1446 H./06 Juni 2025 menjadi momentum transformasi diri menuju ketaqwaan.
Khazanah

Khutbah Idul Adha Muhammadiyah Bontang: Qurban Sebagai Transformasi Menuju Taqwa dan Syukur Nikmat

Jumat, 6 Juni 2025
Foto ilustrasi pria muslim shalat berjamaah.
Khazanah

Idul Adha 2025 di Hari Jumat, Wajibkah Shalat Jumat Lagi? Ini Penjelasan Lengkap 4 Mazhab

Kamis, 5 Juni 2025
Jemaah memadati lapangan parkir Stadion Bessai Berinta untuk mengikuti salat Iduladha yang digelar PDM Bontang, tahun lalu.
Khazanah

Salat Iduladha 1446 H di Bontang: PD Muhammadiyah Siapkan Lima Lokasi, Stadion Bessai Berinta Jadi Pusat

Kamis, 5 Juni 2025
Suasana penuh khidmat dan semangat mewarnai perayaan Milad ke-116 Muhammadiyah di Kota Bontang yang berlangsung pada Rabu malam (4/6/2025).
Khazanah

Sinergi Lintas Generasi Kunci Kemajuan: Sorotan Dr. Asykuri pada Milad Ke-116 Muhammadiyah di Bontang

Kamis, 5 Juni 2025

Terkini

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Minggu, 22 Juni 2025
Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Minggu, 22 Juni 2025
Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Sabtu, 21 Juni 2025
Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Sabtu, 21 Juni 2025
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Sabtu, 21 Juni 2025

TERPOPULER

  • Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjelas Tulisan Buram pada Foto Tanpa Aplikasi, Panduan Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
logo

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

Bontang

Kaltim

Nasional

Mancanegara

Sport

Lifestyle

Khazanah

Sains Tecno

Entertainment

Inspiratif

Advertorial

Bursa Kerja

Opini

Sastra

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

© 2025 Portal Bontang. PT Visi Media Teknologi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra

© 2025 Visi Media Teknologi