Perhatian untuk Penderita Sirosis, Kurangi Konsumsi Daging untuk Jaga Kesehatan Hati

Sesekali tidak makan daging dapat bermanfaat bagi penderita penyakit hati stadium lanjut seperti sirosis.

Sesekali tidak makan daging dapat bermanfaat bagi penderita penyakit hati stadium lanjut seperti sirosis.

PORTAL BONTANG – Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Clinical and Translational Gastroenterology menunjukkan potensi manfaat puasa daging sesekali bagi penderita sirosis hati stadium lanjut.

Sirosis, penyakit hati kronis yang parah, dapat menyebabkan penumpukan racun amonia dalam tubuh karena hati tidak mampu membuangnya.

Racun ini dapat mengalir ke otak dan memicu komplikasi serius.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,8 Guncang Seram Timur, Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa diet vegetarian dapat membantu menurunkan kadar amonia pada pasien sirosis dengan masalah kognitif.

Namun, perubahan pola makan jangka panjang bisa menjadi tantangan.

ADVERTISEMENT

“Kami ingin tahu apakah perubahan sesekali dalam pola makan bisa menjadi pilihan bagi pasien-pasien ini,” kata Dr. Jasmohan Bajaj, salah satu penulis studi, dalam siaran pers yang dikutip Portalbontang.com dari Medical Daily.

Baca Juga: Roberto Mancini dan Fausto Salsano Puji 4 Pemain Timnas Indonesia U-23, Layak Bermain di Serie B Italia

Penelitian ini melibatkan 30 penderita sirosis pecinta daging di Richmond VA Medical Center.

Para pasien dibagi menjadi tiga kelompok dan diberi salah satu dari tiga jenis burger dengan kandungan protein 20 gram: burger daging sapi, burger vegan, dan burger kacang vegetarian.

Sebelum dan setelah makan, para peneliti mengambil sampel darah dan urine untuk mengukur kadar amonia dan asam amino.

Baca Juga: 6 Makanan Berlemak Tinggi yang Justru Menyehatkan dan Baik Dikonsumsi

Hasilnya menunjukkan variasi kadar amonia tergantung jenis burger yang dikonsumsi.

Kadar asam amino pada urine kelompok pasien burger daging lebih tinggi dibandingkan kelompok burger non-daging, yang dikaitkan dengan produksi amonia dan risiko ensefalopati hepatik yang lebih besar.

***

Exit mobile version