Portal Bontang
No Result
View All Result
Minggu, 22 Juni 2025
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
No Result
View All Result
Portal Bontang
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
Home Lifestyle

Menengok Buaya Pemakan Manusia di Museum Kayu Tuah Himba Tenggarong

Melihat Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), salah satunya ada buaya pemakan manusia yang diawetkan.

Redaksi Portal BontangOleh Redaksi Portal Bontang
Senin, 15 April 2024
ShareTweetSendShare
Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong, Kukar menjadi salah satu destinasi wisata sejarah.

Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong, Kukar menjadi salah satu destinasi wisata sejarah.

Share on FacebookShare on Twitter

PORTAL BONTANG – Redaksi Portalbontang.com berkesempatan melakukan perjalanan ke Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Salah satu destinasi yang dituju adalah Museum Kayu Tuah Himba, salah satu museum tertua yang berada di tengah-tengah hutan.

Berikut perjalanan menuju Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong, Kukar.

Baca Juga: Panduan Lengkap Puasa Syawal 6 Hari: Niat, Tata Cara, Dalil, Keutamaan, Waktu, dan Tips Menjalankannya

ADVERTISEMENT

Perjalanan dimulai dari Bontang menuju Samarinda pada Jumat, 12 April 2024 menuju Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur (Kaltim).

Karena merupakan perjalanan yang santai, penulis memutuskan melewati jalur pantai, yakni Bontang-Marangkayu-Muara Badak-Samarinda.

Kondisi jalan Bontang Lestari yang merupakan akses menuju Marangkayu sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Rp535 Juta Lebih Dana Zakat Berhasil Dihimpun Lazismu Bontang, Ini Rinciannya

Jalan rusak parah sebagian besar sudah ditinggikan dengan cor setebal kurang lebih 30-40 cm. 

Perjalanan untuk keluar dari Bontang Lestari menuju Marangkayu yang biasa ditempuh 45 menit hingga satu jam akibat jalan rusak, kini paling tidak sudah ditempuh hanya 30 menit.

Akses jalan rusak terparah masih di depan kompleks pabrik PT Energi Unggul Persada (EUP), pabrik pengolah sawit menjadi minyak goreng tersebut.

Baca Juga: Ratusan Umat Muslim Bontang Shalat Idul Fitri di Stadion Bessai Berinta

Perjalanan kemudian lanjut memasuki wilayah Marangkayu, Kukar, tepatnya di daerah Desa Santan Ilir.

Kondisi jalan di daerah ini pun masih serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, rusak ringan dengan sedikit perbaikan.

Padahal, akses jalan ini bisa dijadikan alternatif jika tidak ingin melewati jalan Poros Bontang-Samarinda.

Baca Juga: 10 Adab Menyambut Idul Fitri, Agar Berkah Senantiasa Hadir dan Lebaran Penuh Makna

Baca Juga:  Jasad Korban Serangan Buaya Ditemukan Tidak Utuh di Sungai Satelit 6 Kukar

Penulis mesti menurunkan kecepatan mobil, sebab banyak dijumpai jalan cor yang terangkat dan bebatuan.

Setelah di Desa Santan Ilir, penulis melewati Jembatan Santan yang kondisinya saat ini sudah bagus usai direnovasi. 

Jalan cornya sudah tinggi dan lebih nyaman dan aman dilewati. Akses ini menghubungkan Desa Santan Ilir dengan Desa Kersik.

Baca Juga: Takbir dalam Salat Id: Panduan Lengkap dan Sunnah Nabi Muhammad SAW

Desa Kersik terkenal dengan wisata Pantai Kersiknya. Di momen libur Idulfitri ini, destinasi tersebut pun ramai dikunjungi wisatawan.

Akses jalannya relatif bagus, dengan sudah diaspal sejak memasuki desa hingga keluar desa.

Saat memasuki Desa Semangko, penulis kembali mengelus dada karena masifnya jalan rusak. 

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 1445 H: Menebar Kedamaian dan Kebersamaan

Kondisi ini pun berlanjut sampai Desa Sebuntal. Meski beberapa titik sudah dilakukan perbaikan, namun penulis mesti berhati-hati berhadapan jalan berlubang yang tak terlihat karena tertutup pasir.

Jalan mulai membaik kala mendekati wilayah Muara Badak. Sejak memasuki jalan wisata Pantai Sambera hingga sepanjang Muara Badak, jalan sudah diaspal dengan baik.

Penulis bisa memacu kendaraan bahkan hingga 50-60 km per jam. 

Baca Juga: Lebaran Serentak? Ini Data Terbaru Hilal Awal Syawal 1445 H Lembaga Falakiyah NU

Tak perlu khawatir jika ingin buang air kecil ataupun membeli perbekalan, di sepanjang jalan terdapat masjid untuk istirahat sejenak, maupun toko-toko modern milik warga.

Akhirnya, setelah sekitar 2 jam 45 menit perjalanan, penulis tiba di Samarinda. Rencana untuk ke Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong dilakukan keesokan harinya.

*

Baca Juga: Jangan Tinggalkan Shalat Subuh Sebelum Melaksanakan Shalat Id, Ini Alasannya

Perjalanan dari Samarinda ke Tenggarong ditempuh selama kurang lebih 45 menit. Sementara menuju ke lokasi museum ditambah 15 menit.

Baca Juga:  Hari Ini, Denny Caknan akan Hadir di K-Fest 2023

Akses jalan dari Samarinda ke Tenggarong sudah baik, hanya ada beberapa titik perbaikan jalan yang mengakibatkan ada contraflow sementara waktu.

Selama 45 menit perjalanan, penulis akhirnya tiba di Jembatan Kartanegara yang dahulu sempat roboh dan memakan korban jiwa.

Baca Juga: Sambut Idul Fitri 1445 H dengan Penuh Kehangatan, Ini Kumpulan Ucapan Lebaran Penuh Makna

Kini jembatan tersebut telah dibangun kembali, dan bernuansa warna merah.

Akses menuju Museum Kayu ini bisa diakses menggunakan Google Maps.

Anda hanya tinggal mengetikkan “Museum Kayu”, maka akan muncul lokasi dan arah yang dituju.

Baca Juga: Kabar Gembira di Bulan Ramadhan, Tunjangan Pentashih Mushaf Al Quran Alami Kenaikan

Lokasinya sedikit terpencil dengan memasuki kawasan perkampungan dan perumahan.

Anda tak perlu juga takut tersesat, karena ada petunjuk jalan yang jelas menunjukkan arah lokasi yang dituju.

Setelah 15 menit, akhirnya tiba di lokasi Museum Kayu Tuah Himba Tenggarong.

Baca Juga: Angkasa Pura I Siapkan Bioskop Mini dan Fasilitas Bintang 5 untuk Pemudik di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan

*

Secara umum, museum kayu ini benar-benar terbuat dari kayu.

Berdiri di area sekitar Waduk Panji Sukarame, museum ini dibangun pada tahun 1990-an.

Dari sejarah yang tercatat di museum ini, nama Museum Kayu Tuah Himba diambil dari semboyan Kota Tenggarong “Tuah Himba Untung Langging” berarti menjaga kekayaan hutan dan alam, maka manfaat yang diperoleh akan lancar.

Baca Juga: Takbir Idul Fitri dan Idul Adha: Panduan Lengkap dengan Dalil

Museum ini didirikan sebagai langkah lanjutan terhadap penyimpanan dua buaya yang diawetkan di sekitar area waduk.

Buaya yang dijuluki monster dari Sangatta ini merupakan buaya muara yang sempat membuat ramai warga Kalimantan Timur pada 1996.

Baca Juga:  Tiket Gratis Bikin Membludak! Kunjungan Museum Mulawarman Tenggarong Melonjak 5 Kali Lipat Selama Libur Lebaran

Buaya pemakan manusia itu memakan korban seorang wanita berumur 35 tahun yang tinggal di daerah Kenyamukan, Sangatta.

Baca Juga: Raih Keutamaan Lailatul Qadar, Wanita Haid & Nifas Punya Peluang!

Saat ditangkap, buaya ini berukuran panjang 6,8 meter, dengan berat 850 kg, berjenis kelamin jantan dan diperkirakan berumur 70 tahun.

Selain buaya dari Sangatta, ada pula buaya Muara Badak yang juga membuat geger warga di tahun yang sama.

Korbannya adalah seorang laki-laki berumur 40 tahun yang tinggai di daerah Tanjung Limau, Muara Badak. 

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyucikan Diri dengan Zakat Fitrah

Saat ditangkap, buaya ini berukuran panjang 5,25 meter, berat 450 kg, berjenis kelamin betina, dan diperkirakan berusia 60 tahun.

Selain menyimpan buaya pemakan manusia yang diawetkan, sesuai namanya, museum ini juga menyimpan beberapa fosil kayu dari pohon-pohon khas Kalimantan. Seperti fosil kayu ulin, akasia, dan lain-lain.

Selain itu, terdapat pula beberapa kerajinan dari kayu, bentuk rupa-rupa daun pohon khas Kalimantan, dan beberapa binatang lain yang juga diawetkan.

Baca Juga: Rahasia Menemukan Lailatul Qadar: Tanda-tanda dan Amalan Terbaik

Sayang, kondisi Museum Kayu Tuah Himba Tenggarong ini seperti tidak terawat, dengan banyaknya debu dan kondisi fasilitas umum seperti toilet yang kurang bersih.

Untuk masuk ke lokasi tersebut, pengunjung harus membayar tiket parkir mobil sebesar Rp5.000 dan motor sebesar Rp2.000.

Adapun untuk tiket masuk ke museum untuk dewasa sebesar Rp5.000 dan anak-anak Rp3.000.

Baca Juga: Sidang Isbat Awal Syawal 1445 H Digelar 9 April 2024, Kemenag Pantau Hilal di 120 Lokasi

Setelah berkeliling sebentar, penulis melanjutkan perjalanan ke Museum Mulawarman. (bersambung/***)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Gabung Bersama WhatsApp Channel Portalbontang.com untuk Mendapatkan Berita dan Informasi Langsung di Genggaman. GABUNG SEKARANG

Previous Post

Niat Puasa Senin Kamis Digabung dengan Puasa Syawal? Raih Pahala yang Berlipat Ganda

Next Post

Naskah Khutbah Jumat: Menjemput Keberkahan Lewat Puasa Syawal

Tags: buaya pemakan manusiaKukarMuseum Kayu Tuah HimbaTenggarong

Berlangganan berita dan informasi menarik dari Portalbontang.com. Klik Berlangganan di Sini.

Berlangganan

Komentar Anda

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Related Posts

Ilustrasi. Scrolling di medsos dinilai Menko PMK Pratikno bisa merusak pola pikir generasi muda.
Lifestyle

Ini Bahaya Scrolling Medsos Bagi Anak Muda Menurut Menko PMK Pratikno

Selasa, 17 Juni 2025
Ilustrasi. Simak tips ambil rumah KPR bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah pribadi.
Lifestyle

Tips Ambil Rumah KPR, Ada Sisi Positif-Negatif yang Harus Dipertimbangkan

Selasa, 17 Juni 2025
Foto ilustrasi bakar sate.
Lifestyle

Rahasia Sate Daging Kurban Empuk dan Lezat, Ikuti 4 Trik Jitu Ini

Sabtu, 7 Juni 2025
Foto ilustrasi daging yang akan diolah untuk dikonsumsi.
Lifestyle

Waspada, Ini 4 Tanda Tubuh Anda Kebanyakan Makan Daging Kurban

Sabtu, 7 Juni 2025
Foto Najwa Shihab bersama mendiang suaminya, Ibrahim Sjarief Assegaf.
Lifestyle

Ibrahim Assegaf, Suami Najwa Shihab Wafat karena Stroke Hemoragik, Dimakamkan Hari Ini: Waspadai Pemicunya

Rabu, 21 Mei 2025
Foto penampakan Candi Borobudur - Candi Borobudur menjadi salah satu situs sejarah yang identik dengan perayaan Hari Raya Waisak.
Lifestyle

Libur Waisak Besok! Jangan Lewatkan 5 Tempat Meditasi dan Sejarah Buddhis Unik di Indonesia Ini

Minggu, 11 Mei 2025

Terkini

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Minggu, 22 Juni 2025
Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Minggu, 22 Juni 2025
Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Sabtu, 21 Juni 2025
Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Sabtu, 21 Juni 2025
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Sabtu, 21 Juni 2025

TERPOPULER

  • Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjelas Tulisan Buram pada Foto Tanpa Aplikasi, Panduan Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
logo

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

Bontang

Kaltim

Nasional

Mancanegara

Sport

Lifestyle

Khazanah

Sains Tecno

Entertainment

Inspiratif

Advertorial

Bursa Kerja

Opini

Sastra

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

© 2025 Portal Bontang. PT Visi Media Teknologi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra

© 2025 Visi Media Teknologi