Portalbontang.com, Bontang – Ada semangat baru yang tumbuh di Kelurahan Bontang Baru.
Senin pagi (5/5/2025), kelurahan ini resmi dicanangkan sebagai Kelurahan Cinta Statistik (Desa cantik) tahun 2025.
Pencanangan ini bukan sekadar seremoni, melainkan ikhtiar kolektif untuk meletakkan data sebagai fondasi utama pembangunan.
Baca Juga: Wawali Bontang Ingatkan ASN Setda: Bangun Kota dengan Semangat Kolektif, Bukan Ego Sektoral
Program kolaboratif antara Pemerintah Kota Bontang dan Badan Pusat Statistik (BPS) ini berlangsung di Aula Balai Pertemuan Umum Kecamatan Bontang Utara.
Hadir dalam kegiatan itu, antara lain, Asisten Pemerintahan dan Kesra Dasuki, Kepala BPS Bontang Nur Wahid, Kepala Bapperida Bontang, perwakilan Diskominfo, para camat, hingga seluruh lurah se-Kota Bontang.
Dilansir Portalbontang.com dari situs resmi PPID Setda Bontang, BPS menjelaskan bahwa program ini merupakan turunan dari Asta Cita ke-8 Presiden RI Prabowo Subianto, yang menegaskan pentingnya realisasi Satu Data Indonesia.
Tujuannya tak lain, agar perangkat pemerintahan—termasuk kelurahan—memiliki kapasitas dalam mengelola, memperbarui, dan menyebarluaskan data secara berkesinambungan.
Baca Juga: Prabowo dan Anwar Ibrahim Bahas Tarif Impor AS dan Kuatkan Diplomasi Serumpun
Sekretaris Daerah Kota Bontang, Aji Erlynawati, menegaskan urgensi penguatan kelurahan dalam sistem tata kelola data. Bagi Aji, kelurahan bukan sekadar “bawah” dari sistem birokrasi, tapi justru garis depan dari implementasi kebijakan publik.
“Kelurahan bukan semata-mata objek pembangunan, tetapi juga subjek aktif dan ujung tombak dalam proses pembangunan,” ujar Aji.
Namun, Aji juga mengakui adanya tantangan yang belum sepenuhnya tuntas—terutama validitas data terkait kemiskinan, stunting, dan kemiskinan ekstrem.
Ia menegaskan, “Secara klasifikasi, mestinya tidak ada lagi warga miskin ekstrem di Bontang, tapi di lapangan, data belum cukup rapi untuk mendukung klaim tersebut.”
Tak kalah penting adalah peningkatan kapasitas SDM di kelurahan. Menurutnya, rendahnya literasi data menjadi penghambat utama dalam penyusunan perencanaan yang akurat. Di sinilah BPS hadir sebagai pendamping strategis lewat program Desa Cantik.
Program ini sebenarnya sudah berjalan di beberapa kelurahan seperti Guntung, Gunung Telihan, dan Gunung Elai.
Kini, giliran Kelurahan Bontang Baru yang mendapat kepercayaan. Diharapkan, mereka bisa menjadi model praktik terbaik dalam penerapan prinsip Satu Data Indonesia di level paling dekat dengan masyarakat.
Baca Juga: MBN Dipanggil Polisi, Ungkap Alasan Harga Makan Bergizi Gratis Diubah Sepihak
“Saya sangat mendukung dan menyambut baik pembinaan Desa Cantik ini. Saya mendorong kelurahan untuk aktif bersinergi dan berkolaborasi dengan BPS,” tegas Aji.
Di ujung acara, dilakukan penandatanganan komitmen bersama oleh Kelurahan Bontang Baru, disaksikan jajaran Kecamatan Bontang Utara, Asisten Pemerintahan, serta Kepala BPS Bontang.
Sebuah langkah awal yang penting untuk membangun ekosistem data yang lebih baik, berkualitas, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Karena dalam dunia kebijakan publik, data bukan sekadar angka, melainkan cermin yang memperlihatkan apa yang harus diperbaiki dan ke mana arah pembangunan harus dituju.
“Data adalah pondasi dari pembangunan. Kalau datanya salah, pondasinya rapuh,” ujar Nur Wahid, Kepala BPS Bontang, dalam sesi penjelasan program. ***
Komentar Anda