Portalbontang.com, Bontang – Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menghadiri acara Silaturahmi dan Latihan Bersama Keluarga Besar Penyumpit se-Kalimantan Timur yang diselenggarakan oleh Remaong Koetai Berjaya DPC Bontang.
Kegiatan ini berlangsung di halaman Replika Rumah Adat Kutai, Kelurahan Guntung, pada Sabtu pagi 12 April 2025 lalu.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh dan perwakilan daerah, termasuk Ketua Lembaga Adat Kutai Kota Bontang, Lurah Guntung, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bontang, serta delegasi komunitas sumpit dari wilayah Kalimantan Timur seperti Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Samarinda, dan Balikpapan.
Dalam sambutannya yang dilansir Portalbontang.com dari PPID Setda Bontang, Agus Haris menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Wali Kota Bontang yang sedang menghadiri kegiatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Ia menegaskan pentingnya melestarikan tradisi penyumpit sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Kalimantan.
“Atas nama Pemerintah Kota Bontang, kami menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan ini. Tradisi penyumpit merupakan warisan leluhur suku Dayak dan masyarakat asli Kalimantan yang patut kita jaga dan lestarikan. Pemerintah Kota Bontang akan terus mendukung segala bentuk upaya pelestarian budaya lokal, termasuk olahraga tradisional seperti sumpit, sebagai bagian dari strategi pembangunan kota yang berkarakter, berbudaya, dan berdaya saing,” ujar Agus Haris.
Agus Haris juga menekankan bahwa pelestarian budaya lokal harus menjadi bagian integral dari visi pembangunan Kota Bontang tahun 2025–2029, yaitu mewujudkan Bontang sebagai Kota Industri dan Jasa yang Maju, Berkelanjutan, Ekonomi Dinamis, dan Sejahtera sebagai Daerah Mitra Ibu Kota Negara Baru.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Haris menerima gelar kehormatan “Panglima Matahari” yang diberikan oleh Panglima Sumpit Enggang Borneo dan Panglima Api Rurum Efut Lundayeh.
Ia menyatakan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan olahraga tradisional sumpit di Bontang dan Kalimantan Timur.
Ketua Panitia Pelaksana, Rahmat Yasin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program seni dan budaya Remaong Koetai Berjaya.
Baca Juga: Apple Siapkan iPhone dan iPad Lipat, Produksi Massal Dimulai Akhir 2026
Kegiatan ini terlaksana berkat gotong royong antar komunitas penyumpit se-Kalimantan Timur serta dukungan dana mandiri dari panitia pelaksana.
Komunitas yang turut ambil bagian antara lain Enggang Borneo Sumpit Samarinda, Rurum Efut Lundayeh, Keleput Manuk Kilang dari Desa Budaya Sungai Bawang, Leput Pemung Tawai Rantau Panjang, Komunitas Olahraga Tradisional Sumpit Burui Put Sangatta, Kecamatan Telen Kutai Timur, Komunitas Sumpitan Keroan Etam Kutai Kartanegara, Komunitas Sumpitan Santan Kutai Kartanegara, Seraong Bontang, dan Pesapu Koetai Bontang.
Sebagai penanda dimulainya kegiatan secara resmi, Wakil Wali Kota Bontang melakukan atraksi tiupan sumpit yang disambut antusias oleh seluruh peserta dan tamu undangan.
Pelestarian budaya lokal seperti sumpit tidak hanya penting untuk menjaga identitas budaya, tetapi juga memiliki potensi dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata.
Baca Juga: Setelah 15 Tahun Dinanti, Instagram Akhirnya Siap Hadir di iPad
Dilansir Portalbontang.com dari berbagai sumber, permainan dan olahraga tradisional seperti sumpit memiliki peran dalam pendidikan karakter dan sosial anak-anak.
Permainan tradisional merupakan sarana untuk mengenalkan anak-anak pada nilai budaya dan norma-norma sosial yang diperlukan untuk mengadakan hubungan atau kontak sosial dan memainkan peran yang sesuai dengan kedudukan sosial dalam masyarakat. ***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda