“Pasti ini akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Cukup banyak angka-angkanya nanti kita akan umumkan pada kesempatan yang lain, tetapi yang jelas kita blending antara padat karya dan padat teknologi. Yang jelas, tujuan investasi itu kan dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, menciptakan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan negara serta pertumbuhan ekonomi nasional kita,” tutur Bahlil.
Tantangan Hilirisasi: Perhatikan Permintaan Pasar dan Dampak Ekonomi Lokal
Ekonom CORE Indonesia, Muhammad Faisal, menilai positif rencana hilirisasi pemerintah.
Baca Juga: Harapan Baru Korban PHK Sritex: Investor Datang, Peluang Kerja Kembali Terbuka
Menurutnya, hilirisasi adalah langkah tepat untuk meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri dan menciptakan efek domino positif bagi perekonomian, termasuk penciptaan lapangan kerja dan stabilisasi harga pangan (contohnya di sektor pertanian).
Namun, Faisal mengingatkan pemerintah untuk belajar dari pengalaman hilirisasi sebelumnya, terutama terkait dengan:
- Kelemahan dalam membangun keterkaitan dengan ekonomi lokal di sekitar lokasi proyek hilirisasi.
- Dampak lingkungan dari proyek smelter dan hilirisasi.
- Permasalahan tenaga kerja, termasuk pelibatan tenaga kerja lokal, perlindungan tenaga kerja, dan keselamatan kerja.
“(…) Kalau kita berkaca dari hilirisasi nikel banyak catatan yang kaitannya dengan kelemahan dalam hal membangun keterkaitan dengan ekonomi lokal misalnya di tempat smelter itu berada. Kemudian bagaimana smelter juga berdampak terhadap lingkungan di sekitar lokasi, dan bagaimana permasalahan yang berkaitan dengan tenaga kerja, masalah pelibatan tenaga kerja lokal, masalah perlindungan ketenagakerjaannya, keselamatan kerja dan lain-lain,” ungkap Faisal.
Lebih lanjut, Faisal menekankan pentingnya memperhitungkan permintaan pasar sebelum menjalankan program hilirisasi.
Komentar Anda