Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa langkah ini adalah tindakan “yang perlu dan sah”. Tarif ini akan efektif mulai 10 Maret, namun barang yang sudah dalam proses pengiriman akan dikecualikan hingga 12 April.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan bahwa tindakan balasan ini adalah respons terhadap kebijakan AS yang terus menggunakan isu fentanyl sebagai alasan pengenaan tarif.
“AS tetap bersikeras menggunakan isu fentanil sebagai alasan mengenakan tarif pada produk China yang diekspor ke AS. China telah berulang kali menolak pernyataan itu. Tindakan balasan yang kami ambil ini sepenuhnya diperlukan dan sah untuk melindungi hak dan kepentingan kami sendiri… Saya ingin menggarisbawahi bahwa orang Tionghoa tidak pernah takut pada kejahatan, tidak percaya pada hantu, dan tidak akan pernah dirundung,” kata Lin Jian.
Kementerian Perdagangan China merinci bahwa impor ayam, gandum, jagung, dan kapas dari AS akan dikenakan tarif tambahan 15%. Sementara itu, tarif impor untuk sorgum, kedelai, daging babi, daging sapi, makanan laut, buah-buahan, sayuran, dan produk susu akan dinaikkan 10%.
Baca Juga: Anji ‘Bongkar’ Alasan Tak Gabung VISI: Bukan Kurang Terkenal? Visi Royalti Jadi Sorotan!
Selain tarif, China juga memasukkan 10 perusahaan AS ke dalam daftar “entitas tidak dapat diandalkan”.
Perusahaan-perusahaan ini akan dibatasi dalam kegiatan impor dan ekspor terkait China, serta investasi baru di negara tersebut. Beberapa perusahaan yang produknya dianggap berpotensi untuk tujuan militer dan sipil kemungkinan akan menghadapi pembatasan perdagangan lebih lanjut.
Secara terpisah, 15 perusahaan AS lainnya, termasuk perusahaan di sektor kedirgantaraan dan pertahanan seperti General Dynamics Land Systems dan General Atomics Aeronautical Systems, juga masuk dalam daftar kontrol ekspor China.
Komentar Anda