Kabar baik datang dari Aceh, di mana hilal berhasil terlihat dan dikonfirmasi oleh hakim setempat.
Baca Juga: Pertemuan Panas Trump-Zelenskyy: Kesepakatan Mineral Langka Gagal, Ancaman Perang Dunia III?
“Ditemukan hilal di provinsi paling barat di Aceh, sudah disumpah oleh hakim, sehingga dua orang yang menyaksikan ditambah dengan pengukuhan oleh hakim agama setempat maka diputuskan bahwa 1 Ramadan ditetapkan Insya Allah 1 Maret 2025,” terang Nasaruddin.
Indonesia Mulai Ramadan Lebih Awal dari Negara Tetangga
Dalam kesempatan yang sama, Nasaruddin juga menyampaikan informasi penting bahwa awal Ramadan di Indonesia tahun ini berbeda dengan beberapa negara tetangga seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.
Jika umat Muslim di Indonesia memulai puasa pada Sabtu, 1 Maret 2025, maka ketiga negara tersebut baru akan memulai ibadah puasa pada Minggu, 2 Maret 2025.
Baca Juga: Antusiasme Ramadan 2025: Program Takjil Gratis Sekolah hingga Transportasi Umum Jadi Sorotan
“Kita ada semacam himpunan Kementerian Agama di Asia Tenggara ya disingkat dengan MABIMS, ini kita agak berbeda dengan Brunei Darussalam dan Singapura yang menetapkan bahwa puasa mereka itu dimulai pada tanggal 2 (Maret),” ungkap Nasaruddin.
Perbedaan Ketinggian Hilal Jadi Faktor Utama
Nasaruddin menjelaskan bahwa perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan ketinggian hilal dan sudut elongasi saat pemantauan.
Meskipun Malaysia dan Brunei Darussalam berdekatan dengan Indonesia secara geografis, garis sudut elongasi kedua negara tersebut berbeda, sehingga hilal belum dapat terlihat di sana.
“Karena kita satu wilayah hukum, jadi kalau ada orang yang menyaksikan bulan lalu disumpah oleh Pengadilan Agama maka itu berlaku untuk seluruh Indonesia,” jelasnya.
Komentar Anda