Baca Juga: Pedagang Gas Elpiji 3 Kg Diimbau Jadi Pangkalan Resmi, Simak Keuntungannya!
Pemanfaatan Potensi Pangan Lokal dalam Program MBG
Dadan juga menekankan pentingnya mengadaptasi menu MBG dengan sumber daya lokal yang tersedia di tiap daerah.
“Nah, isi protein di berbagai daerah sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal, jangan diartikan lain, ya,” ujarnya.
Ia mencontohkan bahwa daerah yang memiliki produksi ikan melimpah dapat menjadikan ikan sebagai sumber protein utama dalam program MBG.
“Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu,” imbuhnya.
Demikian pula dengan sumber karbohidrat, yang dapat disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat setempat.
“Sama juga dengan karbohidrat, kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung meskipun nasi mungkin diberikan juga,” jelasnya.
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp16.400, Dapatkah Strategi BJ Habibie saat Krisis 1998 Menjadi Solusi?
“Tapi di daerah-daerah yang memang tidak terbiasa makan jagung, ya makan nasi,” tambahnya lagi.
Keberagaman Menu Jadi Cerminan Kekayaan Indonesia
Dadan juga melihat keberagaman menu MBG sebagai bentuk edukasi bagi siswa tentang potensi pangan dan kekayaan alam Indonesia.
“Itu kan keragaman sumber daya lokal yang bagus juga kalau kita mulai terapkan dan memberikan pelajaran kepada anak-anak bahwa keragaman dan kearifan lokal itu baik juga untuk ketahanan pangan di masing-masing daerah,” tutupnya. ***
Discussion about this post