PORTAL BONTANG – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-58 Keluarga Besar Purna Adhyaksa (KBPA) pada 21 Desember 2024, organisasi para pensiunan Kejaksaan ini mengadakan berbagai kegiatan bakti sosial (baksos) sebagai bentuk syukur.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Sekolah Alam Tunas Mulia dan Pondok Tahfiz Tunas Mulia di Bantar Gebang, Bekasi, pada Jumat, 6 Desember 2024.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-58 KBPA,” ujar Wakil Ketua Umum KBPA, Setia Untung Arimuladi, dilansir Portalbontang.com dalam rilisnya.
Baca Juga: Raup 11 Medali, Bontang akan Jadi Tuan Rumah Porwada ke-3 Kaltim 2025
Sekolah tersebut berada di kawasan tempat pembuangan sampah dan menampung anak-anak dari latar belakang kurang mampu, termasuk yatim piatu dan anak-anak pemulung.
“Semua fasilitas pendidikan di sini diberikan gratis, berkat dukungan para relawan dan donatur,” tambahnya.
Setia mengaku terharu dengan semangat para pengajar dan siswa. “Mereka tetap belajar dan mengajar meski dalam keterbatasan. Hal ini menjadi inspirasi untuk terus berbagi,” katanya.
Koordinator Baksos KBPA, Babul Khoir, menjelaskan, bantuan yang disalurkan meliputi kebutuhan sekolah, sembako, dan peralatan belajar.
Baca Juga: Ketika Pena Beralih Menjadi Raket: Cerita Wartawan di Arena Porwada
Tim baksos menyerahkan 500 kg beras, buku, alat tulis, dua kipas angin gantung, dan dua lemari besi. “Kami juga membagikan 150 nasi kotak untuk anak-anak,” ujarnya.
Kegiatan ini semakin meriah dengan penampilan marawis dan sholawat dari para siswa dan santri.
Kepala Sekolah Alam Tunas Mulia, Hamsyiati Fafieyana, menyampaikan rasa terima kasih kepada KBPA atas bantuan yang diberikan.
Baca Juga: Bukti Konsistensi Pelayanan Prima, Kelurahan Belimbing Raih Predikat ‘A’ 5 Kali Beruntun
“Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Semoga semangat berbagi ini terus terjaga,” katanya.
Hamsyiati menjelaskan, para guru adalah relawan dari kalangan ibu-ibu sekitar yang mengajar tanpa gaji.
Sekolah ini melayani sekitar 75 anak PAUD, 120 siswa SD, 22 siswa SMP, 60 santri tahfiz, serta 8 siswa SMK. Sekolah juga memberikan beasiswa bagi lulusan SMA atau SMK yang ingin melanjutkan kuliah.
“Alumni kami bahkan ada yang sudah menjadi sarjana psikologi dan kini mengabdi kembali di sekolah ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Apple Siap Bangun Pabrik Rp15 Triliun di Indonesia Demi Akhiri Larangan iPhone 16
Sekolah Alam Tunas Mulia merupakan contoh nyata bahwa pendidikan berkualitas dapat tumbuh di lingkungan yang serba terbatas.
Selain pendidikan formal, sekolah ini juga menanamkan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
Setia Untung mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi. “Mari bersama membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia,” ajaknya.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pengurus KBPA, termasuk Sri Harijati P, Erbindo Saragih, Sucipto, dokter Hendra, Sadono, dan Rostyana Sebayang. ***
Komentar Anda