PORTAL BONTANG – Kebakaran besar melanda Pacific Palisades sejak Selasa, 7 Januari 2025 pukul 10:30 pagi waktu setempat.
Hingga dua minggu kemudian, pihak berwenang masih berupaya menangani dampaknya.
Palisades Fire awalnya terlihat sebagai kepulan asap di perbukitan, namun angin kencang Santa Ana memperburuk situasi. Lebih dari 12.300 bangunan telah hancur akibat kebakaran ini.
Baca Juga: BTN Akuisisi Bank Victoria Syariah, Targetkan Spin-Off BTN Syariah 2025
Seorang warga, melalui akun Instagram @lifedesignedhappy, membagikan video yang menunjukkan kepanikan di momen awal kebakaran.
Video tersebut diunggah pada Jumat, 17 Januari, memperlihatkan asap tebal yang muncul di bukit saat pagi hari.
Dalam keterangannya, ia menuliskan bahwa kebakaran dan gempa bumi adalah bagian dari realitas di California Selatan.
“7 Januari 2025, 10:57 pagi, Palisades Fire muncul di bukit. Saya ada di El Medio Bluffs, tidak ada tanda-tanda kalau rumah saya dalam bahaya,” tulisnya.
Baca Juga: BPS Kaltim Catat Penurunan Ketimpangan Ekonomi, Gini Ratio Turun ke 0,310
Namun, situasi berubah drastis hanya dalam 10–15 menit.
Dalam video tersebut, ia terdengar berkata, “Kenapa mereka tidak menyiram air di sana?” sambil menyaksikan api yang mulai menyebar dengan cepat.
Kepanikan Saat Api Menyebar
Baca Juga: Pengguna TikTok di AS Migrasi ke RedNote, Tapi Aplikasi China Itu Juga Berpotensi Diblokir
Setelah asap mengepul, kobaran api berwarna merah membara mulai terlihat dan dengan cepat membakar segala yang ada di jalurnya.
“Lihat, secepat apa api itu,” ujarnya dalam rekaman.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemampuan pemadam kebakaran untuk menangani situasi.
“Kalau boleh jujur, saya tidak berpikir kalau pemadam kebakaran bisa menyelamatkan semua rumah itu,” tambahnya di caption.
Tragedi Kehilangan Rumah
Dalam video yang sama, ia menceritakan momen kembali ke rumah untuk mengemasi barang.
Ia dan keluarganya hanya membawa barang secukupnya, dengan keyakinan bahwa mereka akan segera kembali.
“Setelah mengurus anjing kami, tapi tidak dengan baju ganti, kami meninggalkan rumah,” tulisnya.
Namun, 8 jam kemudian, alarm kebakaran rumahnya berbunyi. Ia akhirnya harus menyaksikan rumahnya hangus terbakar.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Alex Pastoor, Asisten Kluivert dan Juru Taktik Baru Timnas Indonesia
“Melihat bencana di TV dan mengalaminya secara langsung adalah hal yang sangat berbeda,” tulisnya.
Ia juga menambahkan bahwa meski sering melihat kebakaran kecil sebelumnya, kali ini situasi benar-benar tidak terkendali.
Optimisme yang Pupus
Baca Juga: Usai Viral Merusak Fasilitas Umum, Kemkomdigi Desak Aplikasi Jagat Revisi Fitur Berburu Koin
“Api mulai menyala 10:30 pagi, dan ini saya yang dengan hati yang senang sedang berjalan-jalan di luar pukul 10:57 pagi,” tulisnya, sambil mengingat saat-saat sebelum kebakaran berubah menjadi bencana besar.
Biasanya, menurutnya, kebakaran yang terjadi selalu dapat dikontrol. Namun kali ini, angin dan kondisi kering menjadikan api begitu sulit dijinakkan. ***
Komentar Anda