Portal Bontang
No Result
View All Result
Minggu, 22 Juni 2025
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra
No Result
View All Result
Portal Bontang
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
Home News

Amerika Serikat Larang Pewarna Makanan Red Dye No. 3, Diduga Picu Kanker

Amerika Serikat resmi melarang pewarna makanan Red Dye No. 3 yang diduga picu kanker. Larangan ini untuk produk makanan dan obat-obatan.

Redaksi Portal BontangOleh Redaksi Portal Bontang
Rabu, 19 Februari 2025
ShareTweetSendShare
ILUSTRASI - Pewarna “Red Dye No.3” ini ditemukan pada permen, taburan coklat, kue-kue dengan warna menggoda, dan camilan yang terinspirasi dari buah-buahan.

ILUSTRASI - Pewarna “Red Dye No.3” ini ditemukan pada permen, taburan coklat, kue-kue dengan warna menggoda, dan camilan yang terinspirasi dari buah-buahan.

Share on FacebookShare on Twitter

PORTALBONTANG.COM, Washington DC – Amerika Serikat mengambil langkah penting dalam regulasi keamanan pangan dengan melarang penggunaan pewarna makanan sintetis Red Dye No. 3 dalam produk makanan.

Keputusan ini diambil oleh pejabat kesehatan AS, puluhan tahun setelah Eropa lebih dulu memberlakukan larangan serupa.

Studi-studi terbaru mengindikasikan adanya kaitan antara pewarna makanan berwarna merah cerah ini dengan risiko kanker, khususnya pada penelitian terhadap tikus jantan di laboratorium.

Baca Juga: #KaburAjaDulu Viral: Istana Ingatkan Skill Jadi Kunci Sukses Merantau Kerja di Luar Negeri

ADVERTISEMENT

Dilansir Portalbontang.com dari VOA Indonesia, Red Dye No. 3, dikenal memberikan warna menarik pada berbagai produk yang digemari anak-anak, seperti permen, taburan kue, kue berwarna cerah, dan camilan rasa buah. Pewarna ini juga ternyata digunakan dalam beberapa jenis obat-obatan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sebenarnya telah menyetujui penggunaan pewarna berbasis minyak bumi ini sejak tahun 1969 dalam industri makanan. Namun, kekhawatiran akan dampaknya bagi kesehatan terus meningkat.

Seorang ahli dari Universty of South Carlina, Lorne Hofseth, yang juga Pembantu Dekan Untuk Penelitian, menyatakan, “Tujuh puluh persen toko eceran di sini menjulan makanan yang sudah ultra-proses. Sebagian besar, atau bahkan semua makanan ini, mengantung salah satu dari sembilan zat pewarna makanan yang sintetis.”

Baca Juga:  Indorama Asal Purwakarta Siap Gelontorkan Rp33,7 Triliun untuk Proyek Amonia Biru di Amerika Serikat

Pernyataan ini menggarisbawahi betapa luasnya penggunaan pewarna sintetis dalam produk makanan modern.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo ke Kupang: Aksi Sosial Naik Jet Pribadi Sang Mega Bintang di NTT

Pada tahun 1990, AS telah melarang Red Dye No. 3 dalam produk kosmetik. Namun, larangan untuk produk makanan dan obat baru resmi diberlakukan oleh FDA pada bulan Januari tahun ini, mencakup Red Dye No. 3 secara spesifik.

Kajian ilmiah menunjukkan bahwa zat pewarna ini berpotensi memicu kanker pada tikus jantan dewasa dalam kondisi laboratorium.

Hofseth menjelaskan lebih lanjut, “Hal-hal ini justru bisa menimbulkan kerusakan. Benda-benda ini sintetis, artinya xenobiotik, asing bagi tubuh, dan merangsang peradangan. Peradangan terkait erat dengan karsinogenesis,” menjelaskan mekanisme potensi bahaya pewarna sintetis ini. Karsinogenesis sendiri dikenal sebagai tahap awal pembentukan sel kanker.

Baca Juga:  Soroti Keadaan Penyakit Kanker di Indonesia, Menkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini: Teknologi Maju, Kesembuhannya Tinggi

Baca Juga: Pertamina Respons Keluhan Pencemaran Kerang Muara Badak, DPR Apresiasi Solusi Positif

Eropa telah lebih dulu melarang Red Dye No. 3 dari semua produk makanan sejak 1994. Menurut Hofseth, lambatnya regulasi di Amerika Serikat ini salah satunya disebabkan oleh tekanan dari industri.

“Banyak pelobi yang menentang peraturan terhadap pewarna makanan sintetis, yang merupakan industri yang sangat besar.”

Produsen Makanan Diberi Waktu Dua Tahun untuk Beralih

Dengan adanya larangan dari FDA ini, produsen makanan diberikan waktu hingga Januari 2027 untuk melakukan reformulasi produk mereka tanpa Red Dye No. 3. Untuk produk obat-obatan, batas waktu yang diberikan adalah setahun setelahnya.

Baca Juga: Penutupan USAID oleh Trump Berdampak pada Indonesia, Kanada Siap Bekerja Sama

Joshua Lachter, pendiri platform biomanufaktur Synonym, menyambut baik langkah ini.

“Kita punya peluang untuk menggantinya dengan produk yang sepertinya tidak memiliki dampak berbahaya, dan itulah harapannya. Saya kira ini sebuah reformulasi yang hebat karena menata ulang produk dari awal.”

Baca Juga:  Perubahan Warna Kuku Bisa Jadi Tanda Awal Kanker, Ini Hasil Studi Terbaru

Mencari Alternatif Pewarna Makanan yang Lebih Sehat

Larangan ini mendorong industri makanan untuk berinovasi dalam memberikan warna pada produk mereka.

Baca Juga: Polres Bontang Ungkap Kasus Perampokan Ruko Bersenjata Parang di Kilometer 3, Residivis Dibekuk!

Penggunaan pewarna makanan alami menjadi salah satu solusi yang mungkin diambil. Alternatif lainnya adalah mengedukasi konsumen untuk menerima produk makanan dengan warna yang lebih alami, atau bahkan tanpa pewarna tambahan.

Hofseth menambahkan, “Hal-hal tertentu mungkin terlihat sedikit berbeda dan sebenarnya terlihat seperti apa yang seharusnya terlihat. Mungkin rasanya sedikit berbeda,” menjelaskan potensi perubahan pada tampilan dan rasa produk makanan di masa depan.

Sebagai catatan, dalam beberapa kasus, Red Dye No. 3 mungkin digantikan dengan pewarna sintetis lain, yaitu Red Dye No. 40.

Baca Juga: Viral TikTok: BMW Malang Kena Tilang Rp500 Ribu Gara-Gara Plat Nomor Palsu Tak Senonoh

Namun, di Eropa, produk makanan yang menggunakan Red Dye No. 40 wajib mencantumkan label peringatan karena pewarna ini dikaitkan dengan potensi hiperaktif pada anak-anak.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Gabung Bersama WhatsApp Channel Portalbontang.com untuk Mendapatkan Berita dan Informasi Langsung di Genggaman. GABUNG SEKARANG

Previous Post

UU Minerba Terbaru Disahkan: Prioritaskan UMKM dan Ormas Keagamaan Dapatkan Izin Tambang Mineral

Next Post

iPhone 17 Pro: Bodi Aluminium Kembali? Analisis Perubahan Material dan Dampak Lingkungan

Tags: Amerika Serikatkankerpewarna makananRed Dye

Berlangganan berita dan informasi menarik dari Portalbontang.com. Klik Berlangganan di Sini.

Berlangganan

Komentar Anda

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Related Posts

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi
Nasional

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Minggu, 22 Juni 2025
Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah
Kaltim

Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Minggu, 22 Juni 2025
Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota
Bontang

Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Sabtu, 21 Juni 2025
Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar
Kaltim

Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Sabtu, 21 Juni 2025
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7
Nasional

Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Sabtu, 21 Juni 2025
Presiden RI, Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan di St. Petersburg, Rusia.
Mancanegara

Di Depan Prabowo, Putin Tegaskan Sikap Rusia-Indonesia di Panggung Global Nyaris Sama

Jumat, 20 Juni 2025

Terkini

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

Minggu, 22 Juni 2025
Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

Minggu, 22 Juni 2025
Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

Sabtu, 21 Juni 2025
Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

Sabtu, 21 Juni 2025
Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Di Hadapan Putin, Prabowo Ungkap Alasan Absen di KTT G7

Sabtu, 21 Juni 2025

TERPOPULER

  • Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    Senyum Bahagia 183 Lansia Bontang Terima Bantuan Tunai Langsung dari Wali Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai dari Kubar, Program Gratispol Umrah Gubernur Kaltim Sentuh 3.405 Penjaga Rumah Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Tim Medis Muhammadiyah di Tengah Kepungan Abu Erupsi Gunung Lewotobi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Setir Sendiri Ratusan Kilometer, Gubernur Kaltim Ungkap Biang Kerok Rusaknya Jalan ke Kubar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperjelas Tulisan Buram pada Foto Tanpa Aplikasi, Panduan Lengkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
logo

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

PT Visi Media Teknologi
Jl. Semangka T3 No. 24 Kel. Belimbing
Kec. Bontang Barat, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75313

HP (WA Only): 0851-5633-3006
Email: redaksi[at]portalbontang.com

Bontang

Kaltim

Nasional

Mancanegara

Sport

Lifestyle

Khazanah

Sains Tecno

Entertainment

Inspiratif

Advertorial

Bursa Kerja

Opini

Sastra

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

© 2025 Portal Bontang. PT Visi Media Teknologi

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bontang
    • Kaltim
    • Nasional
    • Mancanegara
  • Sport
  • Lifestyle
  • Khazanah
  • Sains Tecno
  • Entertainment
  • Inspiratif
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Bursa Kerja
    • Opini
    • Sastra

© 2025 Visi Media Teknologi