Salah satu spanduk berbunyi, “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan Istri,” sementara yang lain bertuliskan, “Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga.”
Sindiran ini mencerminkan penolakan ASN terhadap gaya kepemimpinan Satryo yang dianggap arogan.
Di depan gedung Kemdiktisaintek, juga terlihat spanduk berbunyi, “Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat.”
Profil Singkat Menteri Satryo
Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro, lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956, merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia memiliki gelar doktor di bidang teknik mesin dari Universitas Tokyo dan PhD dari University of California, Berkeley.
Kariernya dimulai sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB pada 1992 dan berlanjut sebagai Dirjen Dikti (1999-2007).
Selain itu, ia adalah Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (2018-2023).
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Alex Pastoor, Asisten Kluivert dan Juru Taktik Baru Timnas Indonesia
Prestasi Satryo meliputi penghargaan Medali Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB dan The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Kedubes Jepang pada 2016. ***
Komentar Anda