Lebih lanjut, sujiwo tejo, yang tampil sebagai dalang dalam pementasan wayang kulit pada malam harinya, menyebut Banyuwangi sebagai “rumah seni”.
“Kalau mau jadi seniman sejati, lahirlah di Banyuwangi,” canda Tejo.
Peran Industri dan Pariwisata dalam Mendukung Seni
Pengembangan seni juga diarahkan untuk menjadi bagian dari industri kreatif dan pariwisata.
Dwi Marhen Yono menjelaskan bahwa Banyuwangi memiliki keunggulan dalam semua aspek yang dicari wisatawan, termasuk seni dan budaya.
Baca Juga: Utusan PBB Desak Penghapusan Sanksi Demi Rekonstruksi Suriah Pascaperang
Selain itu, seni lukis di Banyuwangi juga mendapat sorotan, dengan jumlah pelukis yang mencapai hampir 300 orang.
Imam Maskun, pemilik Langgar Art, menyebut kolaborasi antara seni tradisional dan teknologi menjadi kunci untuk menjaga eksistensi seniman.
Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng dan penampilan maestro Gandrung, Temu Misti, sebagai simbol harapan untuk masa depan seni yang semakin bersinar di Banyuwangi. ***
Discussion about this post