PORTAL BONTANG – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan potensi penyebaran virus flu burung H5N1 ke sapi di negara lain melalui burung yang bermigrasi.
Hal ini disampaikan oleh Wenqing Zhang, kepala Program Influenza Global WHO, pada konferensi pers di Jenewa, Selasa 30 April 2024, dilansir Portalbontang.com dari situs resmi VOA Indonesia.
Peringatan ini muncul setelah konfirmasi kasus H5N1 di 34 peternakan sapi perah di sembilan negara bagian AS sejak akhir Maret.
Baca Juga: 7 Kacang dan Biji untuk Meningkatkan Kesuburan, Bisa Dukung Program Kehamilan
Satu orang di Texas juga dikonfirmasi terpapar virus tersebut.
“Dengan virus yang dibawa ke seluruh dunia melalui burung-burung yang bermigrasi, tentunya terdapat risiko bagi sapi-sapi di negara lain untuk tertular,” kata Zhang.
Meskipun demikian, Zhang menegaskan bahwa WHO menganggap risiko kesehatan masyarakat secara keseluruhan yang ditimbulkan oleh virus ini rendah.
Ia tetap mendesak masyarakat untuk selalu waspada.
Baca Juga: Suplemen Kesehatan: Pelengkap atau Pengganti Pola Makan Sehat?
Menanggapi pertanyaan tentang transparansi AS dalam menangani wabah ini, Zhang menyatakan bahwa WHO telah menerima pembaruan rutin dan memuji keputusan AS untuk berbagi urutan genetika virus tersebut secara dini.
Diketahui, virus H5N1 pertama kali teridentifikasi pada angsa di Guangdong, China pada tahun 1997.
Virus ini termasuk dalam kategori Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) atau Flu Burung Sangat Patogen yang dikenal karena tingkat kematian yang tinggi pada unggas.
Baca Juga: 3 Minyak Goreng yang Wajib Ada di Dapur Anda, untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Sejak saat itu, H5N1 telah menyebabkan wabah pada unggas di seluruh dunia, termasuk di Asia, Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.
Virus ini juga dapat menginfeksi manusia, meskipun kasusnya tergolong langka.
Wabah H5N1 pada manusia yang paling signifikan terjadi di Asia Tenggara antara tahun 2003 dan 2014, dengan ratusan orang terinfeksi dan puluhan meninggal dunia. ***
Komentar Anda