PORTAL BONTANG – Proyek pembangunan Istana Negara dan Hotel Nusantara berjalan sesuai rencana.
Istana Negara dan Hotel Nusantara itu akan siap digunakan pada upacara kemerdekaan di IKN pada 17 Agustus 2024, yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Proges pembangunan Istana Negara dan Hotel Nusantara ini disampaikan Bambang Susantono, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Mudah Dibuat, Resep Nasi Goreng Merah Khas Makassar ala Devina Hermawan
Dilansir Portalbontang.com dari Antara, lapangan seremonial telah dipasang di depan istana untuk upacara.
“Sementara hampir semua kantor pemerintah akan selesai dan terlihat pada Agustus,” kata Bambang.
Bambang menambahkan, akan ada titik expo yang menampilkan beberapa bangunan yang mencerminkan visi IKN untuk tahun 2045.
Baca Juga: Final Piala Asia 2023, Qatar Pertahankan Gelar Juara
Dia berharap pengunjung dapat melihat dan merasakan bagaimana IKN akan menjadi kota global untuk semua.
“Di sana akan ada rumah-rumah kecil, robotika, sangat futuristik. Kami ingin pengunjung dapat melihat dan merasakan bagaimana IKN akan menjadi kota global untuk semua,” katanya.
Bambang menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi dan menyebarkan informasi positif tentang pembangunan IKN sebagai kota yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Tega, Pacar Tamara Tyasmara Tenggelamkan D di Depan Anak Kandung
“Kami juga harus mengakui bahwa masih ada masyarakat yang apatis dan meragukan IKN. Oleh karena itu, kami berharap media sosial dan media massa dapat memberikan informasi faktual dan data aktual di lapangan kepada masyarakat,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan bahwa selama tahun politik, Otorita IKN telah melakukan beberapa kegiatan sosialisasi, seperti Nusantara Fair di Jakarta, Nusantara Goes to Campus, dan road show ke berbagai daerah.
Dia menekankan bahwa Otorita IKN bekerja secara profesional untuk memenuhi mandat Undang-Undang yang mengamanatkan pembangunan IKN sebagai kota yang hijau, cerdas, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pembentukan Ibukota Negara, luas wilayah darat ibukota Nusantara adalah 252.600 hektar dan luas wilayah laut adalah 69.769 hektar.
“Hanya sekitar 22 persen atau 56.159 hektar dari luas wilayah darat tersebut yang akan menjadi Kawasan Inti Ibu Kota Nusantara, yang mencakup pusat pemerintahan, bisnis, pendidikan, dan budaya,” kata Bambang.
Dia menambahkan, sekitar 78 persen atau 196.500 hektar, akan menjadi kawasan pengembangan ibukota Nusantara, yang mencakup kawasan industri, pertanian, perkebunan, dan konservasi.
Baca Juga: Listrik Bontang Belum Pulih, PLN Kurangi Beban di Sebagian Wilayah
Bambang juga menjelaskan bahwa pembangunan ibukota Nusantara mengadopsi konsep smart and forest city, yaitu kota pintar yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis teknologi.
Konsep ini dirancang untuk mengatasi tantangan dan masalah yang akan dihadapi ibukota Nusantara di masa depan, serta untuk mendukung kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
“Kami berharap IKN dapat menjadi simbol kebanggaan dan identitas bangsa Indonesia, yang maju, beradab, dan berdaya saing di kancah global,” pungkas Bambang. ***
Ikuti berita terkini dari Portalbontang.com langsung di WhatsApp melalui link https://s.id/portalbontang.
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda