PORTAL Bontang – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan Pabrik bahan peledak PT Kaltim Amonium Nitrate (PT KAN) di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Kamis 29 Februari 2024.
Kedatangan Presiden Jokowi ke Bontang untuk meresmikan pabrik bahan peledak PT KAN dipastikan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0908/Bontang Letkol Inf Aryo Bagus Daryanto, Senin 26 Februari 2024 lalu.
Ia menjelaskan rencana kedatangan Presiden Jokowi ke Bontang untuk meresmikan pabrik bahan peledak PT KAN yang berkapasitas produksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Kaltim Coffee Break Bersama Wartawan, Akmal: Media Bisa Beri Kritik Kepada Pemprov
“Presiden Jokowi akan tiba di Bontang sekitar pukul 09.36 WITA dengan menggunakan helikopter dari Kota Samarinda, setelah sebelumnya meresmikan terminal Samarinda. Presiden langsung menuju lokasi pabrik,” kata Dandim, dikutip Portalbontang.com dari Antara, Selasa 27 Februari 2024.
Dia menyebutkan, PT KAN telah membangun pabrik bahan peledak yang modern dan ramah lingkungan.
Ia berharap pabrik ini dapat mendukung kegiatan pertambangan di wilayah Kalimantan Timur.
Baca Juga: Jokowi: Saya Sudah Minta Kementerian, Prioritaskan Belanja Iklan untuk Perusahaan Pers
Usai meresmikan pabrik, lanjutnya, Presiden Jokowi dijadwalkan makan siang di sebuah rumah makan di Bontang, sebelum melanjutkan perjalanan ke Penajam Paser Utara, lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Presiden kembali menggunakan helikopter dari Bandara PT Badak LNG.
Kedatangan Presiden Jokowi ke Bontang bakal disambut oleh jajaran Pemkot Bontang, direksi PT KAN, Forkopimda setempat serta pejabat TNI dan Polri.
Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Malam Ini, 27 Februari 2024: Premium Rush dan Criminal Activities
Pihak TNI dan Polri telah mempersiapkan pengamanan kedatangan presiden, mulai dari sterilisasi kawasan yang akan dikunjungi, hingga teknis pengawalan perjalanan presiden selama di Bontang.
Diketahui, PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) adalah perusahaan industri kimia yang berdiri sejak tahun 2003 sebagai hasil kerja sama antara PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT DAHANA.
Pabrik tersebut didukung teknologi tinggi yang aman dan ramah lingkungan dengan standar operasional pabrik kelas dunia berlisensi Sedin-Hallifeng.
Baca Juga: Bahaya Konsumsi Kental Manis Sejak Dini, Bisa Picu Anemia, Berisiko untuk Ibu Hamil
Kehadiran pabrik amonium nitrat inilah yang diharapkan bisa mengurangi volume impor domestik dengan mengoptimalkan fungsi amonium nitrat di berbagai sektor.
Tentunya, strategi ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih mandiri energi dan industrinya. ***
Komentar Anda