3 Puisi Karya Sastrawan Indonesia Bertema Perjuangan, Tuk Peringati Momentum Hari Kebangkitan Nasional

Ilustrasi peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Ilustrasi peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Portalbontang.com, Bontang – Momentum Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati setiap tanggal 20 Mei.

Sebelumnya, peringatan Hari Kebangkitan Nasional ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Artinya, pada 2025 ini adalah peringatan Harkitnas yang ke-117 tahun.

Baca Juga: Ini Rencana Konkret Bontang Atasi Banjir, Pengangguran, dan Stunting di RPJMD 2025-2029

Hari Kebangkitan Nasional juga menjadi momen penting dan bersejarah bagi warga RI. Banyak yang turut merayakannya dengan membaca sajak atau puisi bertema perjuangan.

Pembacaan puisi bertema perjuangan di Harkitnas 2025 juga sekaligus mengenang sajak-sajak yang pernah diciptakan oleh para sastrawan Indonesia dengan makna yang mendalam.

ADVERTISEMENT

Berikut ini 3 karya puisi bertema perjuangan yang wajib dibacakan di momen Harkitnas 2025:

Hai, Kamu! (karya W.S Rendra)

Luka-luka di dalam lembaga
Intaian keangkuhan kekerdilan jiwa
Noda di dalam pergaulan antar manusia
Duduk di dalam kemacetan angan-angan
Aku berontak dengan memandang cakrawala

Jari-jari waktu menggamitku
Aku menyimak kepada arus kali
Lagu margasatwa agak mereda
Indahnya ketenangan turun ke hatiku
Lepas sudah himpitan-himpitan yang mengekangku

Jakarta, 29 Februari 1978
Potret Pembangunan dalam Puisi

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Ancam Panen 2025, IFG dan Jasindo Perkokoh ‘Payung’ Asuransi Petani Demi Kedaulatan Pangan

2. Diponegoro (karya Chairil Anwar)

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar
Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

Maju
Ini barisan tak bergenderang berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

Maju
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas

Sungguh pun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

Baca Juga: Cuan Gede! BSI Guyur Dividen Rp1,05 Triliun, Anggoro Eko Cahyo Jadi Panglima Baru BRIS

3. Kembalikan Indonesia Padaku (karya Taufiq Ismail)

Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 watt, sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta penduduknya

Kembalikan Indonesia Padaku

Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 watt
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 watt, sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang, sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam dan membawa seratus juta bola lampu 15 watt ke dasar lautan

Kembalikan Indonesia Padaku

Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta penduduknya
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 watt, sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian

Kembalikan Indonesia Padaku

***

Exit mobile version