PORTAL BONTANG – Tanda-tanda, waktu, dan amalan di malam Lailatul Qadar ini harus diketahui agar tidak ketinggalan berkah terbesar di bulan Ramadhan ini.
Malam Lailatul Qadar ini dikenal sebagai malam seribu bulan, karena keistimewaannya bagi siapa saja yang mendatkan berkah di malam ini, mendapat ganjaran pahala setara 1.000 bulan beribadah.
Malam ini merupakan malam yang sangat ditunggu-tunggu bagi umat Muslim. Namun tidak ada yang tahu pasti waktu Lailatul Qadar akan turun.
Baca Juga: Tok, Muhammadiyah Tetapkan Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Jatuh pada 10 April 2024
Dilansir Portalbontang.com dari situs resmi Muhammadiyah, satu alasan mendasar mengapa waktu Lailatul Qadar tidak dinyatakan secara pasti adalah untuk mempertahankan semangat dan motivasi umat Islam.
Jika tanggal pastinya diketahui, mungkin orang-orang akan cenderung mengabaikan ibadah di malam-malam lainnya dan hanya fokus pada malam tersebut.
Dengan tidak mengetahui tanggal pastinya, umat Islam diajak untuk secara konsisten dan berkelanjutan meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah di malam-malam terakhir bulan Ramadan.
Baca Juga: Hukum Berkumur dengan Air Garam saat Sakit Gigi, Membatalkan Puasa?
Selain itu, ketidakpastian mengenai waktu Lailatul Qadar juga memicu rasa penasaran dan dorongan untuk terus berusaha mengejarnya.
Pertanyaan mengenai kapan malam itu akan tiba mendorong orang untuk lebih aktif dalam melakukan ibadah, berdoa, membaca Al-Quran, dan melakukan amal saleh pada setiap malam bulan Ramadhan.
Dengan demikian, misteri mengenai waktu Lailatul Qadar bukanlah sebuah hambatan, melainkan suatu tantangan yang memotivasi umat Islam untuk terus berjuang dalam mencapai keberkahan dan ampunan Allah.
Baca Juga: Polemik Selesai, Produser Film ‘Kiblat’ Minta Maaf ke MUI, Janji akan Ganti Judul dan Poster Film
Selain dari sudut pandang spiritual, ada juga aspek praktis yang terkait dengan ketidakpastian waktu Lailatul Qadar.
Dalam masyarakat Islam, penetapan awal bulan baru Ramadhan sering kali melibatkan perbedaan kriteria dan metode, seperti pengamatan hilal atau rukyat.
Hal ini membuat penentuan awal bulan Ramadhan menjadi tidak pasti, dan dengan demikian, menentukan tanggal pasti Lailatul Qadar juga menjadi sulit.
Baca Juga: Khutbah Jumat, Memburu Keberkahan di 10 Malam Terakhir Ramadhan
Di tengah semua kebingungan dan ketidakpastian, misteri mengenai waktu Lailatul Qadar akhirnya menjadi bagian dari keindahan dan keunikan bulan Ramadhan itu sendiri.
Ketidakpastian ini bukanlah suatu beban, melainkan suatu anugerah yang menginspirasi umat Islam untuk terus berjuang dan beribadah dengan penuh semangat dalam mencari keberkahan dan ampunan Allah.
Sehingga, meskipun waktu Lailatul Qadar mungkin misterius, keberkahan dan kemuliaannya tetap dapat dirasakan oleh setiap orang yang dengan tulus berusaha mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Baca Juga: MUI Sebut Pemilihan Judul Film ‘Kiblat’ Bermasalah
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Tanda-tanda alam yang mengiringi Lailatul Qadar memang menjadi suatu topik yang menarik untuk disimak.
Hadis-hadis yang merujuk pada fenomena alam yang terjadi pada malam Lailatul Qadar memberikan gambaran tentang keistimewaan malam tersebut.
Baca Juga: Waspadai 10 Kriteria Aliran Sesat dari MUI
Sebagaimana yang tercatat dalam riwayat Muslim, terdapat penjelasan bahwa pada pagi hari setelah Lailatul Qadar, sinar matahari akan tampak berwarna putih dan tidak menyengat.
Ini dianggap sebagai salah satu tanda keberkahan malam tersebut.
Selain itu, dalam riwayat Ahmad, disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar akan terlihat terang dan tenang, seolah-olah bulan bercahaya seperti bulan purnama, dan udara menjadi sangat damai.
Fenomena alam semacam ini dianggap sebagai manifestasi dari keistimewaan malam tersebut.
Meskipun demikian, para ulama mengingatkan bahwa tanda-tanda alam ini tidak bersifat mutlak.
Ada beberapa pendapat yang mengindikasikan bahwa tanda-tanda tersebut bisa saja terjadi pada malam-malam lainnya atau bahkan tidak terjadi sama sekali.
Baca Juga: Basri Buka Festival Tabuh Bedug 1445 H, Semarak Ramadhan ala BKPRMI Bontang
Ibn al-Munir, sebagaimana disebutkan oleh Ibn Hajar, memberikan contoh bahwa pada masa Nabi Muhammad SAW, salah satu tanda Lailatul Qadar adalah turunnya hujan sepanjang malam.
Namun, pada beberapa tahun berikutnya, tidak semua bulan Ramadhan ditandai dengan turunnya hujan.
Hal ini menunjukkan bahwa tanda-tanda alam yang dijelaskan dalam hadis-hadis tersebut bisa saja bervariasi dan tidak selalu terjadi setiap tahun.
Baca Juga: Kapan Zakat Fitrah Dikumpul dan Didistribusikan? Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah…
Oleh karena itu, lebih penting bagi umat Islam untuk terus memperbanyak ibadah dan berdoa pada setiap malam bulan Ramadhan, tanpa terpaku pada fenomena alam tertentu.
Keistimewaan Lailatul Qadar tidak hanya tercermin dari tanda-tanda alam, tetapi juga dari keberkahan ibadah dan kekhusyukan dalam berdoa pada malam-malam tersebut.
Amalan pada Lailatul Qadar
Baca Juga: Jangan Telat ke Masjid, Ini Hukum Shalat Tarawih tapi Belum Shalat Isya
Amalan pada Lailatul Qadar adalah bagian penting dari menjalani malam yang penuh berkah tersebut. Berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan:
Pertama, menggiatkan diri untuk beribadah dan beritikaf di masjid.
Beritikaf merupakan praktik menetap di masjid dengan tujuan beribadah dan mencari keberkahan pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
Baca Juga: Hindari Puncak Arus Mudik Lebaran 2024, Pemerintah Imbau Masyarakat Berangkat Lebih Awal
Dengan mengalokasikan waktu untuk beritikaf, seseorang dapat memperdalam hubungan spiritualnya dengan Allah.
Kedua, menghidupkan malam dengan ketaatan dan kesungguhan dalam ibadah.
Ini termasuk melakukan salat sunnah, membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa.
Baca Juga: Wujudkan Kedaulatan NKRI, Indonesia Rebut Ruang Udara Kepri dan Natuna dari Singapura
Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat diberkahi, oleh karena itu, setiap momen yang dilewati dengan ibadah akan mendatangkan pahala yang besar.
Ketiga, membangunkan keluarga untuk bersama-sama menghidupkan malam tersebut.
Melibatkan keluarga dalam ibadah pada malam Lailatul Qadar dapat meningkatkan kebersamaan dan keberkahan dalam rumah tangga.
Adapun doa yang dianjurkan berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasai, dan Ibn Majah adalah sebagai berikut:
“Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apa yang harus dia ucapkan jika mengetahui malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW menjawab: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ yang artinya ‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka ampunilah segala dosaku.’”
Dengan melaksanakan amalan-amalan ini dengan sungguh-sungguh pada malam Lailatul Qadar, seseorang dapat mendapatkan keberkahan yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. ***
***
Penulis: M Zulfikar A | Editor: M Zulfikar A
Komentar Anda