Apresiasi khusus pun dilayangkan kepada daerah yang bergerak cepat.
“Saya apresiasi Bontang sudah 100 persen. Samarinda juga menyusul. Kabupaten dan kota lainnya, silakan dipercepat,” ujarnya, memberikan contoh nyata keberhasilan Kota Bontang yang telah menuntaskan pembentukan koperasi di seluruh kelurahannya.
Keberhasilan Bontang ini menjadi bukti bahwa dengan komitmen dan kerja keras, target ambisius tersebut sangat mungkin dicapai.
Kabar paling menggembirakan datang dari Wamenkop Ferry Juliantono. Pemerintah pusat, katanya, tidak akan membiarkan koperasi-koperasi ini berjalan sendiri.
Subsidi operasional sebesar Rp3 miliar per koperasi akan digelontorkan, dengan tenor pengembalian yang cukup panjang, yakni enam tahun, dan suku bunga yang rendah.
“Koperasi Merah Putih akan diberi keleluasaan mengelola usaha sesuai potensi lokal, seperti distribusi pupuk, agen LPG, toko sembako, simpan pinjam, alsintan, logistik desa, hingga klinik dan apotek,” jelas Ferry, menggambarkan beragamnya peluang usaha yang bisa digarap.
Ia juga memberikan solusi praktis agar koperasi tak terbebani biaya infrastruktur di awal.
“Cukup memanfaatkan aset desa/kelurahan yang sudah ada,” sarannya, menepis kekhawatiran soal pembangunan kantor baru.
Lebih lanjut, Ferry Juliantono mengungkapkan sebuah pengakuan yang menyentuh.
“Atas nama pemerintah, kami mengapresiasi langkah cepat Pemprov Kaltim. Kaltim selama ini berkontribusi besar terhadap pendapatan negara, sekarang giliran negara berkontribusi untuk Kaltim,” ungkapnya, disambut antusiasme hadirin.
Komentar Anda