Baca Juga: PBB ‘Blacklist’ Militer Israel, Masuk Daftar Pelanggar HAM Dunia akibat Kekerasan dan Pembunuhan kepada Anak-Anak
“Satu-satunya cara untuk membebaskan semua sandera dan menghentikan jatuhnya korban sipil di Gaza adalah dengan mencapai kesepakatan gencatan senjata yang komprehensif. Bagaimana kita mengakhiri kematian warga sipil di Gaza? Hanya ada satu cara: mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan kesepakatan terkait sandera. Itulah yang disampaikan oleh Presiden (AS) Biden,” jelas Sullivan.
Operasi Pembebasan Sandera Terbesar Sejak 7 Oktober
Operasi militer Israel yang dilakukan jauh ke dalam Nuseirat, kamp pengungsi yang dibangun di tengah kota Gaza ketika berkecamuknya perang Arab-Israel tahun 1948, merupakan operasi pembebasan sandera terbesar sejak 7 Oktober lalu ketika Hamas dan kelompok militan lain menyerbu perbatasan selatan Israel dan menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga menculik sekitar 250 sandera.
Israel melancarkan serangan balasan yang masif yang hingga hari ini telah menewaskan hampir 37.000 warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola Hamas, tidak membedakan antara korban sipil dan kombatan.
Uni Eropa Serukan Penghentian Pertumpahan Darah
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada hari Minggu menyebut laporan tewasnya ratusan warga sipil Palestina di Gaza dalam operasi pembebasan sandera Israel itu sebagai hal yang “mengerikan.”
Baca Juga: Adobe Perbarui Syarat Layanan, Pengguna Pro Marah: Ada Apa?
Borrell mencuit di X, “Laporan-laporan dari Gaza tentang pembantaian warga sipil lainnya mengerikan. Kami mengutuk keras hal ini. Pertumpahan darah ini harus segera dihentikan.”
Komentar Anda