PORTAL BONTANG – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Pj Gubernur Kaltim), Akmal Malik, secara tegas mendorong perusahaan migas dan Pertamina untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di wilayah pesisir, khususnya di Kabupaten Berau.
Hal ini didasari oleh kesulitan yang dihadapi nelayan dalam memperoleh bahan bakar dengan harga terjangkau.
“Nelayan selama ini kesulitan mendapatkan bahan bakar, harganya bisa mencapai Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter,” ungkap Akmal Malik saat meninjau SPBN Biduk-Biduk, Berau.
Baca Juga: Ancaman Kebebasan Pers dalam Revisi UU Penyiaran
“Dengan adanya SPBN, nelayan bisa membeli bahan bakar dengan harga standar Rp6.800 per liter,” tambahnya, dilansir Portalbontang.com dari Antara.
Kebutuhan bahan bakar nelayan di Biduk-Biduk saja diperkirakan mencapai 360 kiloliter (kl), namun baru terpenuhi 160 kl.
Untuk mengatasi kekurangan ini dan mendorong pemerataan, Pemprov Kaltim merekomendasikan pembangunan SPBN di lokasi-lokasi lainnya.
Akmal Malik menekankan pentingnya kesejahteraan nelayan dalam mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).
“IKN pasti membutuhkan pangan yang besar, termasuk dari laut,” ujarnya.
Oleh karena itu, nelayan harus didukung dengan kapal yang layak dan bahan bakar yang tersedia agar produktivitas mereka meningkat.
Selain mendorong pembangunan SPBN, Pemprov Kaltim juga memberikan bantuan kepada nelayan berupa mesin ketinting, jogging track, dan pembatas jarak bangunan dengan bibir pantai.
Baca Juga: Disebut dalam Al-Quran, Ini Manfaat Buah Zaitun untuk Kesehatan
Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan menjaga keindahan pantai.
Akmal Malik juga meninjau bangunan pemecah ombak di Biduk-Biduk yang dibangun menggunakan APBD Provinsi Kaltim.
Komentar Anda